38. Hukuman

3.7K 161 11
                                    

𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨𝐨 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳, 𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐛𝐚𝐫?

𝐆𝐦𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐧𝐢? 𝐂𝐨𝐛𝐚 𝐫𝐚𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝟏-𝟏𝟎.

𝐍𝐢𝐡 𝐲𝐚, 𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐢𝐧 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @ 𝐰𝐩_𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧! 𝐊𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚? 𝐊𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐧𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐮𝐩 𝐝𝐚𝐢𝐥𝐲 𝐜𝐡𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐚𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢!

𝐉𝐚𝐝𝐢, 𝐝𝐫𝐢𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐧𝐧𝐭𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧, 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐜𝐮𝐬𝐬𝐬 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐡𝐞..

𝐘𝐚𝐰𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐜𝐡, 𝐚𝐤𝐮 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐝𝐮𝐥𝐮𝐮𝐮𝐮..

𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚𝐚𝐚𝐚...

𝐁𝐲𝐞~𝐛𝐲𝐞~

"Teman lo di dalam, selamatin gih keburu pingsan!" Titah Arasca pada seorang anak laki-laki yang ia kenal sebagai teman dekat nya Bernard yang sedari tadi menunggunya di luar kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teman lo di dalam, selamatin gih keburu pingsan!" Titah Arasca pada seorang anak laki-laki yang ia kenal sebagai teman dekat nya Bernard yang sedari tadi menunggunya di luar kamar mandi.

Anak laki-laki itu langsung mengangguk patuh dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk menemui teman nya yang dikurung Arasca.

Sedangkan, Arasca? Anak laki-laki itu tampak santai dan tak takut sedikit pun. Bahkan, anak laki-laki itu pergi ke ruang guru untuk mengakui kesalahan nya.

"Arasca.. Kamu benar-benar telah melakukan nya?" Setelah mendengar semua pengakuan Arasca, guru tersebut langsung tercengang kaget. Ia bahkan menatap anak laki-laki yang selalu menjadi kebanggaan sekolah itu dengan tatapan terkejut.

Arasca mengangguk, "iya, itu benar. Jadi, berilah saya hukuman Miss.."

Guru perempuan tersebut tampak tak habis pikir pada Arasca. Ia menatap anak laki-laki itu kecewa. "Kamu taukan itu berbahaya Arasca? Tapi, kenapa kamu masih melakukan nya?"

"Karena dia menyakiti adik saya, dia telah membahayakan adik saya. Dan saya tidak akan pernah diam jika ada yang menyakiti bahkan melukai adik saya!" Tuturnya tegas.

"Jadi, kamu pikir dengan cara ini kamu bakal bisa nyelesaikan semua nya gitu?"

Arasca menggeleng tegas, "mungkin masalah saya dan dia ga akan berakhir sampai sini, tapi, setidaknya dia akan berpikir panjang untuk menyakiti adik saya kedepan nya!"

Mendengar penuturan Arasca, guru tersebut malah semakin pusing. Bahkan ia memijit pangkal hidungnya untuk menetralkan rasa pusingnya.

"Baiklah, baiklah! Silahkan kamu berdiri menghormati bendera sampai bel waktu istirahat berbunyi!"

galaxy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang