45. Dendam Masalalu

1.9K 89 1
                                    

𝐇𝐚𝐥𝐨𝐡𝐚 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳🎈

Jangan lupa spam "next" Disini biar aku rajin updatenya lagi hihihi.

𝐉𝐠𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @ 𝐰𝐩_𝐚𝐭𝐚𝐩𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐲𝐚𝐚!

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧g🎈🎀💌☎💗

Dentuman musik yang begitu keras seolah menjadi obat penenang dari seorang pria yang kini tengah duduk di sebuah sofa yang dikelilingi oleh beberapa wanita cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman musik yang begitu keras seolah menjadi obat penenang dari seorang pria yang kini tengah duduk di sebuah sofa yang dikelilingi oleh beberapa wanita cantik.

Beberapa kecupan mesra dan juga pelayanan yang ia terima, membuat ia semakin betah untuk tetap berada di tempatnya.

Ia tersenyum senang bahkan tertawa bahagia ketika para gadis itu berlomba-lomba menggoda dirinya. Diambilnya sebatang rokok, lalu diisapnya perlahan.

Seketika pikirannya terbawa pada kejadian 23 tahun yang lalu.

"Omaaaa..." Dari ujung tangga dua anak laki-laki tampak berlari menuruni tangga ketika melihat seorang wanita tua namun masih terlihat sangat bugar, baru saja datang dari balik pintu.

Melihat keduanya, wanita tua itu tersenyum bahagia. Ia buka kedua tangannya lebar-lebar lalu menangkap salah satu anak kecil itu. "Cucu Omaa tersayang..." Ucapnya sambil mencium seluruh wajah anak kecil itu dan memeluk nya erat.

Sedangkan, anak kecil lain nya hanya bisa menunduk sedih ketika kehadiran nya sama sekali tidak dianggap.

"Omaa...." Panggil anak laki-laki itu lirih.

Namun, panggilan anak itu sama sekali tidak digubris.

"El, karena kamu penerus keluarga ini. Maka Oma punya hadiah khusus buat kamu!" Ujarnya dengan begitu semangat setelah memberikan berbagai macam hadiah kepada seorang anak yang dipanggil El itu.

"Apa itu Oma?"

"Ta da!" Sebuah buku tiba-tiba saja keluar dari balik tubuh wanita tua itu. "Ini dia!"

"Ck, buku lagi?" Ucapnya dengan nada tak suka setelah melihat beberapa buku manajemen yang tersodor kearah nya itu. "El, ga mau, Oma! Sudah berapa kali, El, bilang kalau, El, ga suka manajemen dan bisnis?!"

Setelah itu, El pun pergi dengan kedua tangan nya yang sudah penuh dengan mainan nya. Oma hanya bisa menghela nafas melihatnya. Setelah itu barulah ia tertunduk, dan melihat satu anak kecil lagi yang sedang menanti dengan sedih.

"Brian.." Panggil nya.

Brian pun mendongak, ia menatap Oma nya dengan tatapan polos.

"Hadiah kamu buku ini aja ya?" Ucapnya santai sambil memberikan setumpuk buku yang ditolak oleh sepupunya tadi. "Oma lupa belikan punya kamu.."

galaxy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang