"Saya adalah seorang pencemburu akut! Jadi jangan salahkan saya jika saya akan selalu protes ketika melihat kamu mendekat atau di dekati oleh orang lain, walaupun orang lain itu adalah anak-anak saya sendiri.."
-Revandio Elbert Galaxy-
***
Ini tenta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
London, Inggris.
Dari kejauhan sebuah mobil sport berwarna merah terang tampak kencang memasuki area rumah yang tampak begitu mewah. Semua pelayan bergegas keluar dari istana itu ketika mobil itu berhenti tepat di depan pintu masuk yang terlihat sangat besar dan juga mewah.
Seorang pria yang tingginya 170 cm langsung keluar dan berjalan memutar untuk menjemput seorang wanita yang selama 6 tahun ini menemaninya. Ia menarik kasar wanita itu hingga terjatuh.
"Bangkit!" Titah nya tapi wanita itu hanya menangis karena kakinya yang terasa sangat sakit.
Pria itu menggeram marah, ia pun menarik rambut panjang wanita itu dan menyeretnya masuk. Semua pelayan hanya menunduk lantaran takut. Wanita itu tampak melirik seorang pelayan tua yang berdiri di barisan paling depan.
Ia menunduk sambil menangis. Rasanya, ia sangat tak tega melihat kejadian seperti ini lagi dan lagi. Ia ingin maju dan mencoba memberi penjelasan pada tuan nya, tapi tangan nya langsung di tarik oleh salah satu pelayan di sana.
"Jangan ikut campur lagi, Nina.." Peringat pelayan itu lalu kembali terdiam dan menunduk.
Wanita yang dipanggil Nina itu pun kembali pada tempat nya. Ia hanya melihat dari kejauhan bagaimana wanita yang telah dianggap sebagai putrinya itu disiksa oleh suaminya.
Tiba di kamar pribadi keduanya pria itu langsung mencampakkan gadis itu di tempat tidur. Ia mengambil cambuk yang dia simpan di dalam laci dan menghantamkan cambukan itu ke badan istrinya.
Wanita itu langsung berteriak keras ketika cambukan itu kembali menghantam bekas luka yang belum kering di punggungnya.
"Shaaakhittt...." Erangnya dengan tangis yang sesegukkan.
Pria itu malah tertawa, ia kembali menghantamkan cambukan itu ke punggung gadis itu hingga seluruh punggung nya kembali berdarah.
"Kau sudah merasa sangat hebat kan, sampai kau berani meneriaki ku di depan orang-orang!" Pria itu terkekeh diakhir kalimatnya lalu bertolak pingang.
"Jadi menurutmu, apa yang harus aku lakukan, ketika melihat suami ku sendiri tengah bersetubuh dengan banyak perempuan?"
Mendengar wanita itu menjawab, membuat emosi pria itu kembali mencuat naik. Ia tarik kembali rambut gadis itu hingga ia dapat melihat wajah cantik yang dulu ia kagumi.
