Satu setengah bulan berjalan setelah Non dipenjara dan itu artinya hidup Freen Becky sudah tenang. Kini juga usia kandungan Becky masuk bulan ketiga fase dimana beberapa bulan akhir ini gairah seksual Becky meningkat. Becky terus saja meminta berhubungan tiap malam bersama Freen walaupun Freen khawatir dengan keadaan Becky dan bayinya itu.
Sampai pada satu malam mereka melakukannya sampai ronde ke lima.
"Akhh... Yeah.. Daddy I will cumhh againhh...".
" Bersama ahh... "
"Akhh... Aouhhh... Mpphh.. "
"Oighhh.. A akhh... A akhh.... Akhh.... "
Desah panjang mereka berdua lalu mereka terbaring bersama di atas kasur. Tak lama Freen langsung pergi ke kamar mandi karena dia merasa sangat mual.
"Honey kau mau kemana? Ini belum selesai". Ucap Becky saat hendak menaiki badan Freen.
" Bentar aku perlu ke kamar mandi" Aku bergegas masuk dan memuntahkan isi perutnya.
Huekk..
Hueekk..
Uhukh...
EHhmm..
"Becky yang hamil kenapa aku yang mual da muntah seperti ini? ". Batin Freen.
Setelah selesai Freen keluar dan melihat Becky tengah tertidur tak ingin mengusik aku juga tertidur disamping Becky. Freen sangat lelah sebenarnya akhir akhir ini karena pekerjaan kantor dan pekerjaan rumahnya yang harus bermain banyak ronde bersama istrinya tiap malam. Sedangkan Becky dia juga lelah tapi gairahnya lebih besar dari rasa lelahnya.
Sampai pagi tiba Becky bangun terlebih dulu dan melihat kearah jam sudah pukul 8. Becky mencoba membangun Freen dan karena terusik Freen akhirnya bangun.
"Eughhh.. " Freen.
"Honey, ayo bangun kamu harus ke kantor". Becky.
" Ee.. Iya baiklah ". Dengan tampak lesu tak seperti biasanya Freen tetap bangun bersiap untuk ke kantor.
Setelah mandi kini Freen turun untuk sarapan bersama Becky. Ditengah kegiatan sarapan Freen tampak sangat lesu bahkan makannya hanya habis setengah.
" Honey, are you Oke? " Khwatir Becky.
"Eemm.. I'm fine". Jawab freen karena dia merasa masih bisa menahannya.
Setelah sarapan kini mereka berdua berangkat ke kantor masing-masing. Dikantor Becky pekerjaannya berjalan lancar dan Becky pulang lebih dulu.
Sedangkan Freen sedari pagi dia menguatkan diri untuk menyetir dan menyelesaikan pekerjaannya di kantor.
"Freen apa kau baik-baik saja? ". Ucap Nam bertanya ke pada Freen saat dia tampak lesu dan melamun.
" Freen.. Oi.. " Nam
"A ya ada. Apa? ". Freen.
" Aku bertanya apakah kau baik-baik saja. Kau tampak seperti sedang sakit". Nam.
"Tidak apa aku hanya sedang sedikit kelelahan". Freen.
" Kau lebih baik pulang saja sekarang ". Nam.
" Tidak bisa masih banyak yang harus diselesaikan terus aku masih harus membaca laporan terkait rencana kerjasama kita sama perusahaan Reina. Aku tidak bisa meningg... ". Freen.
" Sudahlah kau pulang saja lagi pulang ini jam 9 jam kerja sudah selesai kau bisa pulang Freen pekerjaan itu bisa ditunda besok lagi " Nam.
"Tidak biarkan aku melakukannya 30 menit saja". Freen.
" Hhmm.. Baiklah. Tapi aku akan menunggu di disni membantu mengerjakan bagian yang lain.". Nam.
" Baiklah ". Freen.
Baru 15 menit kini Freen tampak memegang pelipisnya seperti sudah tidak tahan lagi dengan sakit di kepalanya. Wajahnya juga makin tampak pucat.
" Ouhh... " Rintih Freen memegang kepalanya.
"Freen woy, tuh kan gua bilang apa. Pulang yuk sekarang kita pulang sekarang". Nam.
Nam yang melihat itu menghampiri Freen untuk membantunya dan dengan terpaksa harus mengantar Freen pulang. Karena tidak mungkin Freen pulang sendiri dalam keadaan seperti itu. Selama perjalanan di dalam mobil Freen tertidur.
Saat sampai dirumah Freen, Nam Langsung membangunksn Freen masuk ke dalam rumah. Freen yang sedikit terusik akhirnya tersadar masih setengah sadar. Becky yang sedari tadi menunggu Freen pulang langsung membuka pintu rumah saat mendengar suara mobil.
Ternyata itu mobil Nam. Becky terkejut ketika melihat Nam masuk membawa Freen yang lemas sekali seperti kesadarannya akan hilang.
"Nam, ada apa ini? Kenapa Freen seperti ini? Apa di mabuk? ". Becky.
" Tidak. Nanti saja ceritanya. Sekarang bantu aku dia sangat berat". Kini mereka berdua membawa Freen naik dan membaringkan tubuh Freen di atas kasur dan langsung ditutupi oleh selimut.
Setelah itu Becky mendekat dan melihat wajah Freen begitu pucat sontak membuat Becky khawatir dan langsung mengecek suhu tubuh Freen.
"Demam. Freen kau demam". Gumam Becky.
Mengetahui itu Becky langsung turun ke bawah dan mengambil perlengkapan untuk mengompres meredakan demam yang Freen alami. Sedangkan Nam yang sedikit dengar ucapan Becky yakin betul kalau temannya ini beneran sakit tapi malah ditahan.
Becky kembali dan langsung mengompres Freen.
"Bec, Freen selama di kantor dia tampak lesu. Dan saat ku minta dia pulang dia kekeh untuk melanjutkan pekerjaan sampai akhirnya aku melihat sudah seperti ini dia merasakan sakit dikepalanya. Lalu kubantu untuk pulang" Nam.
"Terima kasih Nam untuk itu. Ini salahku. Dari pagi aku sudah tau kalau dia seperti sedang sakit. Tapi dia kekeh kalau dia gak fine dan benar saja sekarang jadi begini keadaannya. Aku memang bodoh kenapa aku percaya begitu saja dengan perkataannya dan tidak paham benar kondisinya" Becky.
"Hey, tidak kau tidak salah. Lagi pula memang nih anak keras kepala saja". Ucap Nam sambil mencubit lengan Freen.
" Aww..." Rintih Nam saat Becky langsung memukul tangannya
"Kau ini enak saja main cubit punyaku mana lagi sakit gini".
" Duh iya iya.. Ya udah gua pamit deh. Gua juga mau istirahat "
Becky mengantarkan Nam sampai depan pintu.
"Terima kasih sekali lagi".
" Sama-sama. Kau hati-hati jaga kesehatan jangan sakit juga. Baik-baik gua mau ponakan gua aman"
"Iya makasih".
" Oke gua balik bye".
TBC
Udah rilis nih beberapa part dari URANUS2324 [OFFICIAL PILOT]
di YT VelCurlveStudious•••
Jangan lupa buat vote ya guys
Dan makasih buat yang udah vote
Jangan bosan bosan untuk nunggu updet dari author•••
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA : AKSA [END]
RomansaSekuel lanjutan RENJANA Freen dan Becky yang telah sukses menjadi seorang CEO dan pengacara. Kehidupan mereka berjalan baik tapi sampai sejauh mana? penasaran? Harus! karena akan ada konflik baru yang menguji kekuatan cinta mereka. Kalian bisa mam...