AUTHOR POV
Seminggu berlalu Becky masih dalam proses mempersiapkan sidang kasus untuk kliennya dalam dua minggu mendatang. Kini Becky pergi ke parkiran karena ingin ke rumah sakit melihat kondisi Freen yang masih belum sadarkan diri.
Saat diparkiran terjadi kembali kejadian satu minggu lalu. Dimana Non kini datang menghampiri lagi untuk memberikan peringatan yang kedua kalinya. Dan Becky tetap percaya diri menangani kasus itu untuk melawan kejahatan Non.
Kini Becky berada di rumah sakit di kamar rawat Freen. Becky duduk dikursi pinggir bankar milik Freen. Becky menggenggam tangan Freen mengelusnya sambil berkata sesuatu.
"Freen, honey bangun lah. Kau akan jadi daddy sebentar lagi. Calon anakmu ingin kau bangun Freen". Becky selalau mengatakan itu berharap Freen tetap mendengar.
Tanpa Becky sadari Freen meneteskan air mata. Tangannya perlahan bergerak Becky merasakan pergerakan dari Freen bersemangat karena sepertinya Freen sudah sadar. Dan benar kini mata Freen perlahan terbuka dan dengan cepat Becky memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Freen.
Setelah dokter memeriksa, kini Freen sudah melewati masa kritisnya. Setelah itu dokter berkata setelah ini Freen harus memakan sesuatu dan meminum obat yang diberi suster lalu akan kembali untuk mengecek keadaan Freen lagi dan mengganti perbannya.
Perlahan Becky membantu Freen untuk duduk dengan membenahi bantal dibelakang punggung Freen sebagai sanggahan. Kini Freen tengah disuapin bubur yang telah dibawa suster oleh Becky.
"Bec, udah ya rasanya gak enak". Freen.
" Gak, kamu harus habisin ini. Tinggal dikit lagi tuh. Dia mau kamu habisin makananmu" Ucap Becky sambil mengelus perutnya membuat Freen bingung.
"Maksudnya? ". Bingung Freen yang ternyata dia masih anatara sadar tidak sadar dengan perkataan Becky kalau dia hamil saat Freen belum sadar waktu itu.
" Dia Freen, calon anak kita. Mau dia kamu habisin bubur kamu". Becky.
"Hamil? Kamu hamil bec? " Becky mengangguk.
"Ya udah sini aku abisin". Freen langsung antusias kembali makan menghabiskan buburnya.
" Nah pintar, sekarang minum obatnya ". Freen menolak lagi.
" Pait Beb" Rengek Freen.
"Enggak kok aku jamin deh". Becky memasukkan obatnya ke dalam mulut Freen dengan jarinya secara sensual langsung memberikan minum lalu mencium Freen saat Freen akan menelannya.
" Gimana gak pahit kan? " Tanya Becky.
"Manis Beb bibir kamu manis". Freen menggeleng.
" Jelas. Aku sudah tau kalau kamu akan menolak untuk minum obatnya. Aku tak mau ambil pusing memaksamu. Jadi aku langsung gunakan cara yang ampuh supaya kamu minum obatnya ". Freen hanya terseyum malu dengan perkataan Becky.
Tak lama dokter kembali masuk untuk memeriksa dan mengganti perban tepat setelah Freen menghabiskan makan dan obatnya.
" Bagaimana dok, kapan saya bisa pulang ". Ucap Freen saat dokter tengah melilitkan perban di perut Freen.
" Anda bisa pulang setelah setelah seminggu lagi menunggu luka anda telah tertutup sel kulit baru". Ucap dokter tepat setelah selesai mengganti perban.
"Baiklah dokter". Freen.
" Oya, dan ingat selama seminggu ke depan Anda tidak boleh melakukan hal yang berat yang menyebabkan jahitannya terbuka. Lebih baik berbaring dulu. Dan jika ingin keluar anda bisa keluar dengan kursi roda 1 kali saja sehari hanya sebentar untuk membantu ada tetap bergerak sedikit ". Jelas dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA : AKSA [END]
RomanceSekuel lanjutan RENJANA Freen dan Becky yang telah sukses menjadi seorang CEO dan pengacara. Kehidupan mereka berjalan baik tapi sampai sejauh mana? penasaran? Harus! karena akan ada konflik baru yang menguji kekuatan cinta mereka. Kalian bisa mam...