27 - Pemeriksaan

462 38 0
                                    

" I iya mom, itu benar dan tanpa sadar aku benar benar melakukannya aku tak bisa mengelak mengontrolnya ". Sekarang Sam berkata sambil memukuli kepala dan wajahnya karena merasa bersalah.

Semua orang disana yang melihat Sam seperti itu berusaha menghentikannya menyakiti diri. Tapi saat menahan tangan Sam yang ingin memukul diri sendiri lagi tiba-tiba dia tampak merasa kesakitan menahan rasa sakit di kepalanya dan tak lama Sam pingsan.

"Sam Sam bangun nak" Mommy khawatir melihat Sam yang tiba-tiba pingsan.
























Semua orang panik melihat keadaan Sam. Saat ini langsung Tee membawa Sam ke dalam kamar menidurkan diatas kasur. Sedangkan yang lain mengikuti.

Mon yang berada didalam kamar mendegar keramaian orang orang rumah akhirnya keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Saat keluar tepat melihat seorang dokter ada dirumah membuat Mon semakin bertanya tanya.

"Yuk, Yuki!". Panggil Mon pada Yuki di ambang pintu.

" Mon" Sahut Yuki memilih keluar menemui Mon.

"Ada apa? Kok rame banget? Mana ada dokter lagi". Tanya Mon.

" Itu, Sam dia pingsan ". Jawab Yuki membuat Mon seketika terkejut.

" Serius? ".

" Iya, tapi belum tau kenapa tuh masih diperiksa dokter ". Kini Mon percaya karena tadi dia tidak bisa melihat siapa yang terbaring di kasur karena ketutup yang lain disana.

" Mau kemana?"

"Balik lah ke kamar. Napa emang?".

" Lo gak khawatir gitu sama Sam? Gak mau tau di kenapa gitu? ".

" Gimana ya. Engga sih. Tapi kalau lo mau kasih tau gue dikamar ya". Ucap Mon datar seakan benar tak menghawatirkan Sam dan kembali masuk ke kamar nya.

Kembali di kamar Sam saat ini sudah diperiksa. Dokter memberitahu kalau Sam pingsan akibat luka pukul beberapa hari lalu. Saat itu Sam tidak mengingat beberapa moment sampai pada hari ini Sam baru mengingatnya membuat kepala terasa sakit.

Ya hal itu karena dia mencoba dan berhasil mengingat hal yang dia lupakan. Ibaratnya Sam terkena gegar otak ringan. Tidak mengalami amnesia yang parah. Hanya saja melupakan kejadian saat itu selebihnya tetap mengingat semua seperti biasanya.

Dokter hanya berpesan supaya Sam tidak lagi terkena benturan di kepalanya. Apalagi terkena benturan keras itu malah beresiko besar untuk benar benar terkena amnesia yang tentu hal itu tidak diinginkan. Selanjutnya dokter hanya berpesan kalau saat ini hanya butuh istirahat saja.

Mendengar penjelasan dokter semua orang lega karena tidak ada hal serius. Setelah itu meninggalkan Sam untuk beristirahat. Tapi Yuki langsung masuk ke kamar Mon untuk memberitahu keadaan Sam.

"Mon, lo gak papa? ". Tanya Yuki ketika masuk ke kamar Mon dia sedang duduk dikasur dalam keadaan memegang bantal dan dengan ekspresi seperti mengkhawatirkan sesuatu.

" Enggak. Ada apa? ".

"Oke lah, aku kira kau sedang sangat khawatir dengan Sam. Aku kemari cuma mau kasih tau keadannya walau kamu mungkin gak mau tau. Tapi kau tetap harus tau. Jadi Sam itu kena gegar ringan karena luka pukul waktu itu. Dan dia pingsan karena baru mengingat kejadian waktu itu. Tapi dokter juga bilang kalau dia jangan sampai kena benturan lagi apa lagi yang keras soalnya bisa-bisa amnesia beneran ". Jelas Yuki.

" Udah itu doang?" Yuki langsung mengangguk sebagai respon.

"Ya bagus deh. Btw kalau udah tolong keluar boleh? Gue ngantuk mau istirahat". Yuki dengan tak keberatan menginyakan dan keluar kamar.

RENJANA : AKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang