23 - unexpected birthday gift

474 36 0
                                    

MON POV

Kini aku menerima dan membuka hadiah yang lainnya. Dan mereka semua yang datang menyaksikan sambil menikmati kue dan sajian yang sudah disiapkan. Sampai terakhir ada yang menarik perhatianku adalah sebuah kotak merah berpita emas di atas meja.

Aku membuka kotak itu dan melihat beberapa lembar foto yang membuatku terkejut sampai menjatuhkan kotak dan juga aku yang terduduk lemas tak percaya dengan apa yang baru saja aku lihat.

Brak...

"Mon! ". Teriak Sam dan yang lain melihat ku tiba-tiba terduduk di atas sofa dengan wajah pucat sambil memegang beberapa lembar foto.

"Kau kenapa?". Aku langsung menghempas tangan Sam yang mencoba memegang pundakku.

"Jangan sentuh aku". Bentakku.

Plak...

Satu tamparan mendarat di pipi Sam.

" Hei, kenapa?". Sam.

"Heh.. Lihatlah sendiri. Aku tak percaya kau benar-benar menghianati ku". Ucapku sambil memberikan foto-foto yang Kugenggam.

Ya, foto-foto itu adalah foto kebersamaan antara Sam dan Reina. Bahkan foto mereka tidur bersama.

" A apa ini? Ini tidak benar. Percaya padaku aku tidak menghianatimu ". Sam.

" Sudahlah, semua buktinya ada di depan mata kau masih saja mengelak".

"Hon, serius aku tidak ada apa-apa dengannya. Memang beberapa foto benar saat aku berjalan bersamanya tapi itu terkait pekerjaan. Tapi foto ini bohong aku tidak tidur dengannya". Sam.

" Sudahlah, aku mengerti sekarang. Jangan-jangan semalam kau tak pulang karena tidur dengannya. Ya kan?".

"Tidak itu tidak. Semalam aku lembur dan ketiduran paginya aku baru mau pulang bahkan bertemu dengan Jim". Sam.

" Benar bukankah sudah ku katakan padamu pagi ini? " Jim.

"Diam, kalian semua. Aku tak percaya". Ucapku sambil berdiri.

" No, honey percaya lah. Setelah pagi aku keluar kantor aku berencana langsung pulang tapi ditengah jalan aku menolong seseorang yang di kepung begal. Aku menolongnya dan bahkan saat dia terluka dan ini darah ini milik korban begal tadi. Saat berhasil menyelamatkannya dan menunggu ambulan datang tiba-tiba seseorang memukul kepalaku dari belakang terus aku tak sadarkan diri dan tau tau aku ada di rumahnya Reina. Dia menolong ku. Tapi tidak terjadi apa-apa anatara kami". Sam menjelaskan panjang lebar.

Plak...

Tamparan kedua mendarat di pipi Sam.

"Heh, sudah selesai bicara? omong kosongmu itu makin panjang lebar seakan menutupi sesuatu. Sudah aku tidak percaya padamu"

"Nak, tenanglah dulu" Mommy.

"No, mom. Gak bisa. Aku sudah kecewa dengannya. Mom boleh nya sekarang aku ikut mommy dan daddy pulang. Sekarang mom". Aku memohon karena rasanya sudah tidak tahan lagi melihat wajah Sam.

" Iya boleh, ayo kita pulang sekarang ". Ucap mommy langsung memelukku dan membawaku masuk ke dalam mobil bersama daddy.

Di dalam mobil aku hanya menangis tak percaya kalau Sam benar-benar menghianati ku. Aku terus menangis bahkan saat sampai dirumah aku langsung masuk kamar dan mengunci diri. Ya aku bisa leluasa seperti itu karena dulu sebelum aku dan Sam menikah aku pernah tinggal dirumah mommy dan daddy jadi tak masalah bagiku untuk langsung masuk begitu saja.

"Hiks, hiks,.. Sam. Kau tega sekali padaku. Hiks, kau mematahkan kepercayaanku padamu. Terlebih kau membuat hatiku sakit dengan hadiah hiks yang kau berikan di hari ulang tahunku. Kau tega sekali Sam".

RENJANA : AKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang