43 - Aksa (the last)

419 38 0
                                    

Orang itu menerobos masa yang ribut ditengah lapangan dan berhasil membawa Kath keluar. Tapi saat keluar orang itu sempat terkena bola basket yang tiba-tiba menghantam kepalanya tapi orang itu tetap berjalan keluar dan berhasil membawa Kath masuk dalam mobilnya.

"Masuk" Pinta orang itu sambil membukakan pintu depan tangannya juga melindungi kepala Kath.

Tak ada respon dari Kath dia hanya diam dan masuk mobil.  Setelahnya orang itu juga masuk ke dalam mobil di kursi pengemudi sambil memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing, mungkin juga karena terkena bola basket tadi atau mungkin ada penyebab lain juga.

"Kau, apa yang kau lakukan? Bagaimana bisa kau ke sini? Tanya Kath dengan nada agak tinggi.

" Akhh... Diamlah dulu sebentar. Setelah itu, mari kita selesaikan semuanya agar menjadi jelas tapi selanjutnya terserah kepada mu" Ucap orang itu pada Kath sambil menahan rasa pusing di kepalanya yang kemudian orang itu terdiam.

Kath bingung karena orang itu tiba-tiba terdiam begitu saja. Orang itu menyandarkan tubuhnya di jok pengemudi dengan mata yang terpejam. Melihat itu Kath tidak mau mengganggu dan memilih untuk diam dan menunggu.

Sekitar 20 menit kepala orang itu bergeser bersandar ke arah kanan membuat wajah orang itu tampak semakin jelas. Wajahnya tampak lelah dan sedikit pucat sampai pada dan 30 menit terakhir orang itu akhirnya bangun kembali dan membenarkan posisi duduknya sambil mengembalikan kesadarannya kemudian bersiap untuk mengemudi.

"Mau kemana kita? " Tanya Kath ketika orang itu belum berbicara sejak dia bangun.

"Kita makan dulu" Kath hanya terdiam.

".........."

"Setelah ini silahkan kau tanyakan apa saja yang ingin kau tau. Luapkan semua keluh kesahmu pada daddy dan daddy harap setelah itu kamu bisa menerima daddy tapi selebihnya juga kembali padamu lagi" Ucap orang itu yang ternyata adalah Sam.

POV RESTORAN

Mereka akhirnya tiba di sebuah restoran. Disana Sam memesan ruang VVIP yang tertutup. Tujuannya agar perbincangan Sam dan Kath cukup privat saja bagi mereka berdua.

"Makanlah dulu kau pasti lapar. Ini tambah udangnya" Ucap Sam sambil meletakkan sepotong udang di piring Kath.

".........."

"Jadi, silahkan katakan sesuatu. Apa saja yang membuat kesalahan pahaman anatara kita menjadi jelas" Pinta Sam.

"Emm.. Aku bingung harus mulai dari mana" Jawab Kath.

"Tak usah bingung, atau aku yang harus memulai? " Kath terkejut karena Sam berbicara tidak seperti biasa yang menyabut dirinya 'aku' bukan 'daddy'.

"Apa kau benar-benar seorang pembunuh? " Kath langsung bertanya.

"Ya, dimata hukum dan orang lain ¹ , ya"

"Maksudnya? "

"Ya seperti yang kau tau. Apa kau meragukan fakta yang kau ketahui itu? "

"Entahlah. Tapi itulah fakta yang selama ini aku tau dan aku percayai"

"Ya sudah biarkan seperti itu saja. Tapi apa pandangan mu terhadapku juga masih sama? Kau membenciku"

".........." Kath terdiam sejenak.

"Tak apa jujur saja supaya aku juga lebih tenang"

"Jujur... Aku tidak tau betul bagaimana pandanganku pada mu. Tapi sepertinya aku hanya kesal saja padamu"

"........."

"Kau tak pernah bersamaku selama 10 tahun tak pernah menamaniku memarahi ku seperti seorang ayah marah anak perempuannya. Bahkan kau tak mengijinkan ku membesuk mu kan? "

RENJANA : AKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang