38 - Curhat

319 28 0
                                    

"Kath, pelan-pelan nanti bisa jatuh! " Teriak Ata karena Kath mengayuh sepeda begitu kencang.

Tak menghiraukan perkataan Ata, Kath makin kencang mengayuh sepeda hingga di pertigaan Kath dikejutkan dengan kemunculan seekor burung yang tergeletak di tengah jalan. Kath berusaha menghindari dan...

Bruakk...

Kath terjatuh dari sepeda membuat Ata yang melihatnya khawatir dan langsung berlari menolong Kath.

"Kath kau mana yang sakit ada yang luka? " Tanya Ata tapi Kath langsung berdiri dan meninggalkan Ata yang mencoba menolongnya.

"Duh, kasihan kamu" Kath mengambil burung itu.

"Kath ayo kita obatin lukamu dulu" Ucap Ata yang baru bisa melihat kalau lutut Kath terluka.

"Oke, tapi tanggung di rumah pohon aja yah" Ata setuju.

5 menit kemudian mereka sampai di rumah pohon. Rumah pohon itu sudah ada sejak Kath dan Ata kecil. Rumah pohon itu sengaja dibuat Sam untuk anaknya. Berjalan waktu rumah pohon itu benar dipakai anaknya bersama Ata yang selalu menemani bahkan rumah pohon itu juga sudah banyak dihiasi oleh kreativitas Kath dan Ata.

"Aww.. " Ringis Kath saat Ata mengoleskan obat merah.

"Puftt.. Sorry, tahan abis ini selesai kok" Ucap Ata.

"Udah selesai, gak sakit lagi kan? " Tanya Ata.

"Enggak juga sih, makasih Ta" Balas Kath.

"Oya, burung tadi gimana? Kasihan dia tadi sayapnya luka kita harus obatin juga" Kath membawa burung itu.

"Oke"

Kath dan Ata mengobati burung itu dan dimasukkan dalam sangkar yang kebetulan ada di rumah pohon.

"Dah, untung ada sangkar ini di sini" Ata

"Iya kau benar, baik-baik di sini ya Libi sampai kamu sembuh" Ucap Kath.

"Libi? "

"Iya, Libi itu Little Bird" Mendengar jawaban Kath membuat Ata hanya bisa tersenyum.

Setelahnya mereka berbaring di lantai depan rumah pohon saling diam sejenak sambil menatap cerahnya langit yang masih pagi. Ata senang melihat Kath tersenyum sampai ketika Ata bingung ketika tiba-tiba Kath jadi murung.

"Kath, kau kenapa? " Tanya Ata.

"Tidak apa"

"Jangan bohong kau lebih baik cerita. Aku baru teringat kau juga membawa ku keluar dengan buru-buru pasti sesuatu terjadi. Tapi tak masalah kalau kau tak mau menceritakannya"

"Ya sesuatu terjadi dan sesuatu akan terjadi. Aku rasa aku bercerita kepadamu karena memang selama ini hanya kau tempatku bercerita dan bukan orang tuaku, apa lagi daddy ku".

" Emm.. Apa maksud mu Kath"

"Pembunuh itu akan kembali ke rumah setelah pergi meninggalkan istri dan anaknya selama 10 tahun"

"Kath, kau tak sebaiknya bicara begitu. Biar begitu dia itu ayahmu"

"Ayah? Daddy? Bagaimana bisa dikatakan seperti itu kalau dia bahkan gak disamping ku selama aku tumbuh dan malah meninggalkan hadiah yang membuatku di bully karena jadi anak seorang pembunuh"

"Kath" Ucapan Ata terpotong

"Dan malah memberikan luka yang membuatku terus mengingat akan tindakannya" Ucap Kath sambil menunjuk ke arah luka di lehernya yang dia dapat malam kejadian 10 tahun lalu.

"Kath. Boleh aku bicara sekarang? "

".........."

"Aku emang gak bisa rasain ngerti apa yang kamu rasain selama ini bahkan sampai hari ini tapi sebagai sahabat aku cuma mau kamu seneng gak sedih. Tapi untuk itu keluarga mu harus lengkap karena sebuah kebahagiaan adalah kebahagiaan diantara keluarga yang lengkap"

"Memang keluarga mu saat ini dengan keadaan lengkap kau bahagia Ta? "

"Hemm, aku bahagia"

"Iya itu kamu. tapi buatku tidak, karena entah kenapa aku merasa risih dengan keluargaku sendiri. Boleh aku jujur Ta?"

"Hemm "

"Jujur aku merasa nyaman saat dekat kamu dan juga kedua orang tuamu entah perasaanku atau bagaimana karena kalian yang selalu ada disampingku. Bukan mommy ku yang selalu sibuk kerja atau bahkan dia yg tidak pernah ku lihat wajahnya sejak 10 tahun terakhir"

"Boleh kalau jujur juga? "

"Hem"

"Jujur kamu itu... Lucu kalau lagi bete gini"

"Ih Ta jangan bercanda deh aku seriuss"

"Aku serious Kath. Gini saranku kamu harus belajar menerima kehadiran om Sam dan mulai membiasakan untuk memanggilnya daddy bukan 'dia' kamu harus coba menyesuaikan diri di lingkungan keluarga mu yang baru buat kamu dengan lengkapnya kehadiran sosok ayah dan ibu yang aku yakinin mereka pasti akan berusaha untuk menjadi orang tua yang selalu ada buat anaknya "

"Auah Ta, lo ngomong udah kaya bapak-bapak ceramahin anaknya" Ucap Kath sambil berbalik memunggungi Ata

"Gapapa tapi gue minta lo coba pikir ulang kata-kata gue barusan" Kath hanya terdiam.

"Eh, Kath. Y elah nih anak malah tidur. Masih pagi juga" Melihat itu Ata juga ikut tertidur.

Karena ternyata semalam Kath tidak bisa tidur nyenyak memikirkan sikap Mon semalam. Sedangkan Ata dia juga lelah karena semalam setelah dia menghibur Kath dikamarnya dia belajar dan mengerjakan begitu banyak tugas walau masih ada hari esok untuk melakukannya tapi Ata tetaplah Ata seorang anak laki-laki yang disiplin tidak suka membuang-buang waktu dan bertanggung jawab.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

•••

Jangan lupa buat vote ya guys
Dan makasih buat yang udah vote
Jangan bosan bosan untuk nunggu updet dari author

•••

RENJANA : AKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang