Chapter 05

7.4K 251 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.



(Happy Reading🖤)

Hari yang begitu cerah,burung burung berkicauan,pepohonan yang begitu segar,langit biru yang menambah keindahan.

Rumah yang begitu besar,terlihat seseorang berseragam loreng memasuki wilayah perumahan tersebut.

"Assalamualaikum,"ucap Rayyan sambil mengetok pintu rumahnya.

Tok.tok!!

Melihat pintu rumahnya tidak dikunci,dia langsung masuk,dan melihat suasana rumah sedang sepi."orang-orang pada kemana"pikirnya.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya datang menghampiri Rayyan, "den Rayyan udah pulang toh.?" tanya bi asih tersenyum membawa secangkir teh.

"Eh bi asih. bi..bibi' tau bunda,papah pergi kemana?."tanya Rayyan pada bi asih.

"Ndak tau. cuman tadi bibi denger Bu Bella sama pak vano pergi ke---" ucapan bi asih terhenti karna suara hp milik rayyan berbunyi.

"Bi,Rayyan angkat telfon dulu"ucapnya beranjak dari tempat duduknya.

Bundaku🖤
📞📞📞

Assalamualaikum,nak kamu udah
Pulang?.

Ya,Rayyan udah pulang,bunda
Pergi kemana?

Bunda lagi di panti asuhan

Bunda lagi ngapain disana?

Rayyan lupa hm?kan ntar malem
Pengajian kakek.makanya bunda sama
Papah lagi mengundang anak-anak panti
Untuk datang nanti.

Oh,gtu ya bund,Nara ikut juga
Kesana?

Ngak,adek kamu lagi pergi kerumah
Nabila.

Abang Rayyan,makan, istirahat,
Pasti Abang capek kan?seharian latihan

Ya bunda,

Yaudah bunda tutup dulu telfonya
Ya sayang.

Hm yaudah bund.

Assalamualaikum Abang.

Wa'alaikumussalam.

Tut Tut Tut...

Setelah telfon terputus."BANGRAYY"Teriak seorang gadis cantik berlari kearah Rayyan.

"Abang Nara kangen"ucapnya sambil memeluk Rayyan. "ya ampun, ternyata ada yang kangen nih" ujarnya membalas pelukan sang adek.

"Ihh Abang,itu wajar dong seorang adek kangen abangnya.nara ngak kayak Abang tau,ngak kangen adeknya yang cantik ini" ucapnya kepedean.

"Macacih"jawab Rayyan menirukan bahasa anak kecil.

"Ihh Abang,nyebelin,udah Nara mau kekamar dulu,bye" ujarnya melepas pelukan dan berjalan meninggalkan Rayyan sendirian.

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang