Chapter 08

6K 222 2
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم.




(Happy Reading 🖤)

"Malam ini terasa berbeda,ngak kayak malam sebelumnya."ucap Rayyan sambil menyetir mobilnya.

PIP.PIP!!

bunyi klakson mobil Rayyan,saat melihat seorang wanita hendak menyebrang.

"Astaghfirullah"ucap Rayyan syok,"Alhamdulillah untung aja ngak ketabrak"batinya membuang nafas lega.

Rayyan melanjutkan perjalanannya dengan sangat hati-hati.

Sesampainya di jalan menuju rumahnya .mobilnnya mati"eh kok mati sih, blum aja sampe di depan rumah"ujar Rayyan sambil mencoba menghidupkan mobilnya kembali.

Tetapi usahanya sia sia,mobilnya ngak bisa hidup kembali.dia turun untuk mengecek apakah ada yang rusak.

Ternyata bensin nya habis"ya ampun gw lupa lagi isiin bensin,pantesan ngak bisa hidup"ucapnya ngetawain dirinya sendiri.

"Terpaksa jalan kaki.. ngak papa sesekali jalan jalan malam"gumamnya berjalan menyusuri jalanan.

"Hiks,hiks"suara tangis seorang wanita yang sedang duduk terdiam dipinggir jalan yang sepi.

Suaranya semakin terdengar..oleh indra pendengaran rayyan"kok ada suara orang nangis sih..malam-malam gini"batin Rayyan mencari sumber suara tangisan itu.

Dari kejauhan terlihat seorang wanita sedang duduk sambil menangis sendu.

Rayyan memberanikan dirinya untuk menyamperi wanita tersebut."mbak ngapain disini"tanya Rayyan hati hati.

Wanita itu mengangkat wajahnya menatap Rayyan.

"Ada yang bisa saya bantu"tanya Rayyan pada wanita itu.

Tetapi wanita tersebut masih diam menatap Rayyan.

"Ngak baik perempuan,sendirian malam-malam gini"ujar Rayyan.

"Hiks,m-mas boleh tolong saya"ucap wanita itu menatap sendu Rayyan.

"Menolong apa mba?"tanya Rayyan menatap wajah perempuan itu.

"Anterin saya pulang.. mobil saya diambil oleh preman..saya ngak punya apa apa sekarang tas dan dompet saya juga diambil tadi"jelas wanita tersebut.

"Hmm.. gimana kalok aku anterin pulang takut jadi fitnah,kalok aku ngak anterin nanti perempuan ini kenapa-napa lagi"bantin Rayyan.

"Yaudah,,,emang rumah kamu dimana?"tanya Rayyan degan suara diginnya.

"Di kompleks melati nomor 05"jawabnya singkat.

"Saya pesenin kamu taxsi aja ya,soalnya mobil saya lagi mogok"ucap Rayyan yang diangguki perempuan itu.

Beberapa menit kemudian....

Setelah mengantar perempuan tadi Rayyan langsung balik ke rumah.ngak butuh waktu lama akhirnya dia sampai di depan gerbang rumahnya.

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang