Chapter 39.

3.1K 153 11
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.



(Happy reading🥰📖)

"Yaa Allah nak, kenapa kamu kayak gini?"lirih Bella memegang erat tangan sang putri yang terasa dingin.

"Kamu pasti kuat,bunda tau kamu anak hebat, kamu kuat demi anak kamu sama keluarga kecilmu nak!kamu pasti bisa melewati masa kritis ini".

"Bundaaa ngak mau kehilangan kamu ditambah calon cucu bunda yang masih dalam kandungan kamu nak, kamu harus kuat demi bayi kamu!" Ucap Bella menahan air matanya melihat kondisi putri satu-satunya yang kini terbaring lemas tak berdaya diatas bragkar dengan alat medis yang terpasang ditubuhnya.

"Tadi bunda sempet pingsan karna umi Aisyah bilang ke bunda kalok kamu denyut jantungnya berhenti,hati bunda kayak di tusuk seribu panah nak dengernya, tapi berkat kuasa Allah SWT denyut jantung kamu kembali bunda bersyukur baget nak, kamu harus cepat bangun yaa"

"Bunda ngak kuat lihat putri bunda yang cantik ini terus tertidur kayak gini" lanjutnya dengan air mata yang bercucuran.

Hiks..hikss.."ya Allah engkau maha segalanya, engkau maha penyayang,tolong bantu putri hamba untuk melewati masa keritisnya dan sembuhkan keduanya serta selamatkan calon cucu hamba, amin".

"Nak bunda keluar dulu yaa, hanya dikasih satu orang masuk kedalam sini bunda harus gantian sama umi kamu, kamu yang kuat ya sayang".

Cup.

Setelah mengecup putrinya Bella keluar dengan tubuh yang masih lemah tak sadar namun hatinya bisa merasakan air mata Nara tibtta-tiba keluar setelah mendapat ciuman dari bunda tersayangnya.

Cklek.

"Gimana?Nara sudah sadar bel?" Tanya umi Aisyah penuh harapan.

Dengan berat hati Bella menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yaudah saya masuk dulu kedalam mau lihat kondisi keduanya" pamit umi Aisyah sembari membuka pintu kaca yang bertulis UGD.

"Assalamualaikum nak" ucap umi aisyah saat dirinya sudah berada didepan berangkar putra dan menantunya.

"Ya Allah kuatkan hati hamba", gumam umi Aisyah berjalan pelan menuju berangkar itu.

"Nak.. putra umi yang sangat ganteng, umi tau kamu itu anak yang sangat kuat, kamu harus sembuh demi istrimu dan calon anak mu nak..".

Umi Aisyah menoleh ke sebelah kanan tempat dimana berangkar milik menantunya berada.

"Menantu umi yang paling cantik, kamu harus bisa ngelewatin masa keritis kamu ya sayang, doa umi tak putus putus untuk kalian bertiga,kamu perempuan hebat, perempuan kuat, jadi kamu harus bisa ngelewatinnya ya demi anak yang berada didalam kandungan kamu dan suami kamu sayang.. kamu harus sembuh.. kamu pasti kuat.." air mata umi Aisyah kembali deras melihat alat-alat yang terpasang di tubuh menantunya.

Melihat air mata sang menantu keluar umi Aisyah mencium Nara begitu lama dan menghapus air matanya dengan lembut."kamu calon ibu yang kuat sayang".

Cup.....

"Nak maafkan umi, umi belum bisa mencari golongan darah AB negatif buat kamu, kamu harus bertahan sampai Abi kamu bisa mencarikan golongan darah yang sama ya nak, umi usahakan mencarinya secepat mungkin demi kamu,istri kamu dan calon anak kamu".

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang