Chapter 26

6.1K 250 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.



(Happy Reading🖤)

Setelah kemas barang-barang Nara pergi memasukkan alat make up nya kedalam tas.

"Sayang, baju yang didalam lemari, semuanya udah dimasukkan ke koper?" Tanya Gus Faza mendekat kearah sang istri.

"Udah semua mas, tinggal make up ini aja yang belum"

"Mas, tinggal masukin aja kedalam mobil semua kopernya" pinta Nara yang diangguki sang suami.

Setelah Gus Faza membawa semua koper masuk kedalam mobil dia pergi menyamperi istrinya yang masih berada dikamar.

"Sayang udah?" Tanya Gus Faza.

"Udah mas" jawab Nara sambil menganguk.

"Sini biar mas bawain" Gus Faza mengambil tas yang ada ditangan Nara

"Mas kita pamit dulu sama umi Abi ayok" Gus Faza menganguk lalu berjalan keluar menuju lantai bawah.

Sesampainya di bawah, terlihat kyai junan sama umi Aisyah lagi asyik nonton tv sambil menunjukkan keromantisan nya walaupun udah tua.

"Mas.. liat umi Abi, dia lagi romantisan, Nara ngak enak kalok ganggu" bisik Nara.

Gus Faza menatap kearah sang istri, "hm.. kita samperin aja yuk" Nara menganguk.

"Umi.. Abi.." panggil mereka berdua mendekat kearah kyai junan sama umi Aisyah.
hnya eduanya menoleh kearah Nara sama Gus Faza" ehh, ada apa nak?" Tanya umi Aisyah membenarkan posisi duduknya.

"Sini duduk dulu" pinta kyai junan pada putra dan menantunya.

Gus Faza sama Nara mengangguk lalu duduk disamping sang umi.

"Gini, seperti yang Faza bilang semalam kalok kami berdua mau tinggal di rumah belakang pesantren itu"

"Sekarang kami berdua mau pamit umi.. Abi.." ujar Gus Faza.

"Oh.. yaudah, nak sekarang kamu udah punya tanggung jawab besar terhadap istrimu, kamu jaga dia baik-baik jangan sampai kamu nyakitin hati maupun fisiknya, kalok kamu berani kamu berhadapan sama Abi!
Juga bimbing dia dan didik dia sesuai janji yang kamu ucapkan waktu pernikahan dulu, jadi imam yang baik buat istrimu dan Calok cucu cucu Abi kelak. Intinya jaga dia dengan sebaik-baiknya, Abi titip menantu kesayangan Abi ke kamu nak" pesan abi junan mengelus pundak sang putra.

"Na'am Abi, Faza janji ngak akan pernah nyakitin hati istri Faza" jawab Gus Faza sungguh-sungguh.

"Umi.. Faza pamit dulu gih"

"Nak.. jaga istri kamu ya.. sering-sering kesini, dan cepetan kasih umi, Abi cucu. Kamu harus menjadi imam yang baik buat istri kamu, didik dan bimbing dia dengan baik" umi Aisyah tersenyum haru pada sang putra.

"Siap laksanakan umi sayang" Gus Faza tersenyum.

"Abi, Nara pamit dulu, Abi jaga kesehatan disini jangan terlalu begadang ya" ujar Nara mencium punggung tangan papa mertuanya setelah suaminya tadi.

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang