بسم الله الرحمن الرحيم.
•
•
•
(Happy Reading🖤)Sejak kepergian sang suami ke pesantren, Nara duduk sambil menonton tv sendirian di rumah yang cukup besar itu.
Dia merasa agak pusing, lalu mengubah posisi duduk nya menjadi berbaring diatas sofa.
Bwuek..bwuek.
Nara berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.
Bwuek..
Bwuek..
Bwuek..
Nara terus memuntahkan isi perutnya ditambah kepalanya terasa pusing.
"Mas Faza." Lirihnya.
"Mas fa--"
Bwuek.
Setelah merasa udah mendingan ia langsung membersihkan mukanya dan berjalan keluar untuk mengambil minyak kayu putih.
Ia kembali duduk disofa sambil menghirup minyak kayu putih tadi.
Hhmm.
"Kenapa mual terus ya dari tadi sore, mungkin masuk angin kali ya" gumamnya.
Kini Nara tidak lagi menonton tv melainkan membaca novel yang berjudul sinar senja di fozzo novel.
Setelah menunggu cukup lama Nara berniat ke kamar karna jam sudah menunjukkan pukul 08:30.
"Mas Faza kemana sih,apakah dia mau nginep disana" gumamnya agak kesel karna sang suami tidak kunjung pulang.
"Telfon ngak diangkat, SMS ngak di bales, yaudah fine dia udah ngak peduli lagi sama aku!" Ujarnya kesal sambil menutup pintu kamar lalu menguncinya.
setelah Nara mengunci pintu kamar Gus Faza membuka gerbang rumahnya dan berjalan masuk untuk membuka pintu.
Terlihat suasana rumah begitu sepi,ngak kayak biasanya Nara menunggu dirinya pulang sambil menonton tv di ruang tamu.
"Tumben zaujaty cepet tidur, biasanya dia ngak bisa tidur kalok aku belum pulang, mungkin kecapean kali ya" Gus Faza berjalan menaiki tangga menuju kamar.
Saat hendak membuka pintu..terdengar suara Nara yang lagi mual dari arah dalam .
Gus Faza berusaha membuka pintu tapi pintunya terkunci dari dalam.
"Zaujaty buka pintunya!!" Teriak Gus Faza sambil berusaha membuka pintu.
"Zaujayyy buka!!"
"Kamu kenapa hm!! Sayang buka pintunya!!"Gus Faza masih menahan kesabarannya dan berusaha berbicara lembut.
"Ngapain mas pulang? Sekalian aja mas diem di pesantren ngak usah pulang-pulang!" Jawab Nara dengan nada kesel.
Bwuek.. bwuek.
"Sayang buka pintunya" lirih Gus Faza yang sangat khawatir dengan sang istri nya.
"Ngak!!mas diem aja di pesantren ngapain pulang! Ngak usah peduli ke Nara lagi!! Hiks." Nara berbicara dengan air mata yang udah mengalir di pipinya.
"Zaujaty kenapa hm? Tolong jelasin dengan baik-baik ke mas, tapi buka pintunya dulu" ujar lembut Gus Faza.
"Ngak!! Mas t-tinggal aja di p-pesantren, udah Nara bilang jangan peduli ke Nara lagi!"
Hiks..hiks.
Bwuek..bwuek.
"ZAUJATY KAMU KENAPA?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaujatynya Gus Faza
Fiksi Umum(budidayakan sebelum membaca follow dulu ya) Warning!! PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Perjodohan? Kata itu sudah tak asing di telinga para readers bukan? --Giabella Aleena leovano zachxionara,seorang gadis berparas cantik,yg harus dijodohkan orangtuany...