Chapter 38.

3.7K 156 17
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.



(Happy Reading 🥰📖)

"Masyaallah anak aba" ujar Gus Faza tak henti henti mengucap kalimat pujaan kala melihat sang anak di layar Monitor USG yg terpapang di dinding.

"Anak saya perempuan apa laki-laki dok?" Tanya Nara yg penyasaran.

"Mari kita lihat sama-sama ya Bu" jawab dokter sambil menjalankan alat transducer diatas perut Nara.

Saat bagian jenis kelaminnya, dokter menghentikan dan men zoom bagiannya dan terlihat jenis kelamin anak Gus Faza dan Nara adalah laki-laki.

"Selamat anak kalian laki-laki" jawab dokter itu senyum ramah.

"Masyaallah tabarakallah mas" Nara sudah ngak bisa membendungnya air matanya lolos dari pelupuk mata cantiknya.

"Anak kita laki-laki" tutur Nara dalam pelukan sang suami.

"Iya sayang Alhamdulillah, mas seneng banget" jawab Gus Faza.

"Ekhmm".

"Ntar peluk peluknya lagi ya Humaira, dokternya udah berdehem itu" bisik Gus Faza mencuri ciuman di pipi gemoy Nara.

"Ish mas, jail bgt si".

"Hehe gpp Humaira".

"Yaudah kalok gitu,makasih ya dok".

"Ya sama sama Bu, ini buku posyandu sama foto bayi ibu" dokter itu menyerahkan buku beserta amplop berisi foto.

"Makasih banyak dok, yaudah kalok gitu kami permisi dulu, assalamualaikum"

"Hati-hati Bu, pak tolong dijaga istrinya ya wa'alaikumussalam".

"Pasti dok" jawab Gus Faza datar sambil menuntun sang istri untuk berjalan keluar.

******

Diperjalanan pulang Gus Faza menyetir sambil mengelus perut buncit istrinya.

Sesekali sang bayi merespon dengan menendang nendang perut Nara.

Dipertigaan ada sebuah trus yang hilang kendali karna sang sopir mengalami kemabokan, dan gus Faza yang asik mengelus dan sesekali mencium perut sang istrinya tidak melihat truk itu.

Dan.....

Truk yang melaju kencang hilang kendali itu menghantam keras mobil Gus Faza hingga membuat sang mobil melayang menghantam pembatas jalan.

Ciiiit BRUK!!

Bagian kanan mobil hancur akibat kerasnya hantaman truk tadi.

Muka dan bagian tangan dan kaki Nara terus menerus mengeluarkan darah segar yang sampai membuat sang empu pucat.

Sedangkan Gus Faza dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit yang ia rasakan dan berusaha untuk bangkit menyelamatkan sang istri yang sudah tidak berdaya.

Kemeja putih yang ia kenakan sudah berubah warna menjadi merah cerah akibat darah yang terus mengalir dari bagian kepala dan mukanya.

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang