Chapter 35.

3.4K 172 8
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم



(Happy Reading 🥰📖)

Nara duduk di tepi kasur sembari menunggu Gus Faza selsai mandi.

"Mas faza, beneran mau pergi hiks" batinya sedih.

Cklek.

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Gus Faza keluar dengan menggunakan handuk yg menutupi bagian bawah perutnya sampai dengan lutut.

"Humaira? Kenapa nangis hm?" Gus Faza menyamperi istrinya lalu memeluknya.

"Hikss..hiks, m-mas jadi pergi?" Tanya Nara sesegukan.

Gus Faza tersenyum lalu mengeratkan pelukannya,"mas cuman pergi seminggu sayang, lepas itu mas langsung pulang".

"Coba kalok ini urusan biasa mas ngak bakalan pergi sayang, tapi ini menyangkut pesantren dan pekerjaan mas disana" lanjutnya mengecup kening Nara.

"Janji hanya seminggu ya".

"Iya janjii sayang" jawab Gus Faza melingkeri kelingking sang istri.

"Sekarang ngak usah sedih lagi ya, mas mau kemas-kemas dulu, soalnya siang ini mas mau berangkat".ujarnya yg membuat Nara melotot kan matanya kaget.

"SIANG!!, kok cepat sekali, kan kata mas semalam berangkatnya tinggal 1 hari lagi" balas Nara bingung.

"Iya awalnya kayak gitu sayang, tapi dipercepat, kata Abi sih biar cepat kelar soalnya Minggu depan ada acara di sini" jawab Gus Faza mengelus rambut hitam istrinya.

"Tapii--".

"Sayang, ntar kita vidio call setiap detik ya, soalnya mas ngak tahan kalok ngak lihat kamu semenit aja, rasanya udah mati kalok ngak lihat muka kamu yang jadi sumber penyemangat mas ini" ucap Gus Faza menangkup pipi Nara.

"Mas!!"Nara menyembunyikan mukanya di dada sang suami, kini pipinya udah kayak kepiting rebus, hehe.

"Beneran loh sayang".

..........

Makanan sudah tertata rapi di meja makan, Gus Faza dan Nara mulai menyantap makanan tersebut dengan lahap tanpa ada pembicaraan.

"Mas."

"Hmm?"

"Suapin"

Gus Faza tersenyum lalu menyuruh Nara duduk dipangkuannya."sini".

"Hehe mas, disini aja ya, Nara berat tau"

"Apalagi ada Beby di perut Nara, nambah berat dong" lanjutnya tersenyum kikuk.

"Sini, humairaku!!" Tutur Gus Faza lembut selembut hatiku,haha.

"Tapi mas Nara bera---".

"Stttt,ngak ada namanya berat-berat sayang, sini, zaujatyy, nurut!!" Balas Gus Faza lembut namun penuh penekanan yg membuat Nara menganguk.

Zaujatynya Gus FazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang