"Plak!!!
Begitu keras tamparan yang diberikan oleh Maria Arista hingga telapak tangannya memerah.
Ricardo Valentino bahkan harus mengelus pundak sang istri beberapa kali seolah menenangkan Maria yang tampak begitu emosi menghadapi putra semata wayang mereka.
"Ma...tegur ricardo pada sang istri.
Namun sepertinya Maria sengaja menulikan telinganya hingga ia mengabaikan teguran sang suami.
Terlihat jelas emosi yang masih meluap pada diri Maria,bahkan kini nafasnya pun tak beraturan,seolah ritme nya yang sejalan dengan emosinya yang belum bisa ia redahkan.
"Mama benar benar kecewa sama kamu,Val.Ucap Maria tepat diwajah sang putra.
"Apa kamu pernah melihat papa mu menyakiti mama seperti yang kamu lakukan pada Aurora?ha?teriak maria
"Apa pernah kami mendidik mu seperti ini?teriak maria kembali.
"Jawab mama reval...jawab.....!!! Teriak maria.
Maria menggelengkan kepalanya saat sang putra tak kunjung menjawab ucapannya.
"Pa,lebih baik aku kehilangan putra ku,dari pada aku melihat dia menyakiti Aurora.Ucap Maria pada suaminya yang tak lain adalah Ricardo Valentino dengan mata memerah menahan rasa kecewanya yang teramat terhadap sang putra.
"Ma...ucap Reval
Ya,hanya kata itu yang keluar dari mulut Reval.
Maria memalingkan wajahnya dari sang putra.
"Jika kau tak bisa membawa Aurora kembali sebagai menantu mama,jangan pernah kau menginjakkan kaki mu lagi di keluarga Ricardo Valentino,ucap Maria.
"Kita pulang pa.Ucap maria melangkahkan kakinya meninggalkan kediaman reval.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
AROGANTSI REVAL 2
General Fiction"Lepasin tangan loe,niel.Ucap Reval saat melihat Daniel menarik tangan Aurora dengan lembut tepat dihadapan Reval. Daniel seolah menulikan telinganya dengan ucapan suami dari Aurora Ziffa Ananya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Merasa ucapan...