BAB 12

77 3 1
                                    

Saat rora mandi,Reval dengan cepat mengetikkan pesan singkat pada kiki.Ia mengatakan izin tidak hadir di kampus.

"Klek.pintu kamar mandi terbuka.

Reval kembali mengatur posisi duduknya di ranjang Aurora seolah olah tak melakukan hal apapun.

"Kenapa loe ngeliatin gue?tanya rora penuh curiga.

"Ck,punya mata gunanya untuk apa coba?tanya reval bak guru SD.

"Untuk napas.jawab rora asal.

"Yang benar kalau jawab.Ucap reval sembari berjalan ke arah rora.

Rora tak lagi menyahut.

Sembari mendumel karna jawaban Aurora,reval pun meminta ikat rambut dan sisir pada Aurora.

"Siniin ikat rambut sama sisir.pinta reval.

"Nih.ucap rora sembari memberikan ke dua benda tersebut.Sedangkan ia,tengah memakai bedak tabur baby diwajahnya setelah dikamar mandi tadi ia langsung memakai pakaiannya.

"Dicepol aja,biar gak ribet.Ucap rora.

"Gak.Entar karyawan gue matanya jelalatan liatin leher jenjang loe.Jawab reval

"Inget,cuma gue yang boleh liatin leher jenjang loe.Lanjut Reval.

"Serah loe deh Val,serah loe.Yang penting nih rambut cepetan loe ikatin.ucap rora setengah kesal.




****

Dengan wajah sedikit kesal,Rora duduk diruangan reval sembari menikmati bubur ayam miliknya.

"Itu wajah gak bisa ada hiasan senyumnya dikit?tanya Reval sesekali melirik ke arah Aurora sembari ia menandatangani dokumen.

"Gak.Jawab rora kesal.

Reval menutup dokumennya,dan bangkit dari kursinya menuju sofa dimana kini Aurora tengah duduk sembari menikmati bubur ayam miliknya.

"Kenapa lagi hmmmm?tanya Reval sembari menarik pelan pipi rora yang dirasanya gemas

"Sakit ih.Ucap rora sembari melepaskan tangan reval dari pipinya.

Reval mengusap pipi rora yang memerah akibat tarikan tangannya.

"Pasti merah kan...ucap rora dengan nada dibuat marah.

"Ulu ulu...,goda reval.

Namun baru saja reval akan kembali menggoda Aurora,pintu ruangannya terbuka.

"Maaf pak Reval.Ucap kiara membungkuk tak enak hati pada sang Ceo,terlebih ada Rora sang istri Ceo sekaligus sang pemegang saham yang hampir setengahnya dari Adriano Company dipegang oleh perempuan dihadapannya ini.

Rasa gugup terus saja dirasakan oleh kiara,namun kiara tetap berusaha menetralkan mimik wajahnya.

Rora kaget saat melihat sosok yang kini baru saja masuk kedalam ruangan Reval.

"Jangan lupa lain kali ketuk pintu dulu kiara.Ucap rora menyindir saat melihat seseorang yang baru saja masuk keruangan Reval.

"Ba_baik buk.Jawab kiara gugup.

"Saya permisi buk.Ucap kiara.

"Tunggu kiara.panggil rora yang membuat langkah kiara terhenti.

"Dan tolong buat janji temu dulu jika ada klien yang ingin datang ke Adriano Company,terlebih jika ingin bertemu dengan Ceo.Lanjut Aurora kembali tak lupa dengan senyumnya.

"Baik buk.Jawab kiara dengan tersenyum.

Dan hal ini tak luput dari sorot mata Reval dan Amara.

Jujur,Aurora telah merasakan ada gelagat tak beres dengan Reval dan Amara.Namun,ia masih meyakinkan dirinya,bahwa semuanya akan baik baik saja.



🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang