BAB 20

84 4 2
                                    

Rora telah menceritakan apa yang ia rasakan pada kiki.Sejak tadi,kiki mendengarkan cerita yang mengalir dari Aurora sembari menggenggam tangan rora seolah memberi kekuatan pada perempuan yang dianggapnya lebih dari sahabat.

Ia tak bisa membayangkan betapa sulitnya hidup rora.Baru saja ia merasakan kasih sayang dari Reval yang tak lain adalah suaminya,kini rora harus merasakan kembali kepahitan dirumah tangganya.

Entah apa yang ada dipikiran Reval hingga ia bisa melakukan hal ini terhadap Rora.

Reval kembali menghubungi rora saat kakinya baru saja sampai di Adriano Company.Namun lagi lagi rora tak menjawabnya,bahkan tepat panggilan ke tiga,ponsel rora sudah tidak bisa ia hubungi.

"Shitttt! Umpat Reval sambari membuka pintu ruangannya.

Sedangkan Kiara yang sejak tadi berada dibelakang Reval hanya bisa mengurut dada,karna sepagi ini telinganya sudah tercemari dengan umpatan sang CEO.

"Maaf pak,sebelum Bapak sampai,Ibu Amara telah membuat janji temu untuk masalah project resto pak.Ucap kiara.

"Baik,nanti akan saya hubungi.ucap reval.

"Kamu bisa keluar sekarang dan lihat semua jadwal saya hari ini.lanjut Reval.

"Baik pak,saya permisi ucap kiara.

Reval duduk di kursinya,sembari memijit pelipisnya.

"Mau loe apa sih Aurora?ucapnya.

"Ting

"1 pesan masuk.

Reval membuka notif pesan masuk.

"Amara.gumamnya.

"Kamu pasti sudah nerima laporan dari sekretaris kamu kan?karna terlalu lama nunggu jawabnnya,jadi aku yang mutuskan tempatnya.Kita makan siang di apartmen aku aja ya val.....

"Nanti aku telpon untuk alamatnya.Aku nunggu kamu loh Val.

Ya,sepanjang itulah isi chat dari Amara.

Reval hanya membacanya saja.Belum ada niatannya untuk membalas chat dari Amara.




¤¤¤¤

Reval memarkirkan mobilnya tepat diparkiran Aprtmen Amara.Ya,Reval telah dihubungi oleh Amara untuk memberi tau dimana alamat Apartmennya berada.

Tak ada senyuman yang terukir dibibir Reval.Namun,ia memaksakan seulas senyuman dibibirnya untuk gadis yang tengah menantinya makan siang bersama.

"Reval....ucap Amara memyambut kedatangan Reval tepat didepan pintu Apartmennya.

"Yuk masuk.Aku udah siapin makan siang.Ajak Amara pada reval sembari menarik tangan Reval.

Reval pun hanya menurut.

"Duduk dulu val,ucap Amara menarikkan satu kursi untuk reval.

"Kamu mau makan apa?tanya Amara antusias sembari ingin mengambil kan sepiring nasi untuk Reval

"Aku gak makan yang berat,Ra.jawab Reval menghentikan kegiatannya yang akan mengambilkan sepiring nasi.

"Oke,kamu mau cake aja?tanya Amara.

Reval menghela nafas sebentar.

"Boleh.jawab Reval.

"Bentar aku ambil dulu.jawab amara.

Amara berjalan ke arah lemari pendingin mengambil cake keju untuk reval.Sementara reval mengamati Apartmen Amara.

"Nih.ucap Amara sembari memberikan cake pada reval.

Reval pun menerimanya,dan mulai menyendokkan cake untuk ia cicipi.

Amara duduk disamping reval sembari meletakkan kepalanya pada lengan Reval.

"Val...panggil Amara.

"Hmmm jawab Reval.

"Kamu ada rasa gak sih sama aku?tanya Amara tiba tiba membuat reval terdiam.

"Val....panggil amara kembali.

"Oke kalau kamu sepenuhnya belum ada rasa ke aku,tapi please...sikap kamu jangan sedingin ini donk ke aku.Ya?pinta Amara yang kini menatap lekat Reval.

Reval hanya mengangguk saja.

Amara tersenyum saat reval pada akhirnya mengangguk.Setidaknya ada sedikit harapan untuknya.

Amara mendekat pada reval,mengalungkan tangannya pada leher reval.Tatapannya mengarah pada bibir kecil Reval.

Kini Amara mencoba ingin mengecup bibir kecil Reval,dan Reval memejamkan matanya,bayangan wajah Aurora terus saja muncul,bagaimana ia mengecup aurora,memeluk aurora,semua terlintas begitu saja.

Namun detik berikutnya...........

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang