BAB 14

72 3 0
                                    

Aurora menutup pintu kamarnya.Dengan menggunakan hoodie putih,celana ponggol serta rambut dicepol tak lupa dengan sandal jepitnya ia menuruni tangga

"Minah....

"Minah...,panggil Aurora

Reval hanya mendengar dari dalam kamarnya yang memang sengaja pintunya tak ia tutup rapat

"Iya mbak.sahut minah

"Saya keluar ke supermarket sebentar.Ucap rora pamit.

"Iya mbak.

Dengan cepat,rora langsung menstater motor maticnya.

"Pak,saya ke supermarket sebentar.ucapnya saat melewati gerbang utama.

Setelahnya,rora melajukan motor maticnya dengan mulus.

Entah kenapa,rora mencari supermarket yang sedikit jauh dari kediamannya.Mungkin rasa sesak didadanya yang memaksa ia melajukan motor maticnya lebih jauh dari kediaman mereka.

Tanpa terasa,air matanya lolos begitu saja.

"Apa iya gue terlalu naif?gumamnya.

Tak terasa kini rora sampai di supermarket yang ia tuju.

Rora segera turun dari motor maticnya.

"Rora...panggil seseorang dari seberang pintu supermarket.

Rora terkejut dengan sosok yang memanggilnya.Tangannya refleks diarahkan ke pipi,menutupi cap merah bekas tamparan reval.




🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜



****

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang