BAB 30

92 4 0
                                    

Reval terbangun dari tidurnya.Matanya membulat sempurna saat ia melihat sosok perempuan yang tidur disampingnya.

"Gak mungkin gue sebejat ini.Gumam Reval sembari turun dari tempat tidur dan tak lupa memunguti pakaiannya yang berserak dilantai apartemn milik Amara.

Bergegas ia memakai kembali pakaiannya.Reval melihat jam tangan nya.

"Shit!!!! Umpat Reval.

Kini ia segera melangkahkan kakinya, meninggalkan Apartmen Amara.

Setelah kepergian Reval,amara tersenyum.Ya,amara memang sejak tadi sudah terbangun dari tidurnya.Ia hanya ingin tau reaksi Reval setelah tidur bersamanya.

"Kali ini kartu AS loe,gue yang megang,Val.Ucapnya dengan bangga.

Dilain tempat,Aurora tengah bersiap siap.Ada rasa gugup yang tiba tiba saja menerpanya.

"Tenang rora,tenang.Loe pasti bisa.Ucapnya pada diri sendiri.

"Ra,loe harus yakin.Loe pasti bisa untuk hari ini.Ucap kiki memberikan semangat untuk sang sahabat

Ror pun mengangguk dan tersenyum.

Reval mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.Tujuan agar ia bisa cepat sampai dirumah sebelum rora bangun.

Reval terus saja melihat jam tangannya.

"Ayo Val....,jangan sampai rora lebih dulu bangun.Gumam reval sembari terus memacu gas mobil nya.

"Tin....

"Tin....

"Tin....

Reval menekan klakson mobilnya tepat didepan pagar megah kediamannya.Begitu pintu pagar terbuka,reval langsung memasukkan mobilnya ke garasi.

"Brak!!

Ia bahkan menutup pintu mobilnya dengan sedikit keras saat turun dari mobil.Kini ia berjalan masuk kedalam rumah dengan langkah terburu buru.

Matanya melirik ke meja ruang Tv.

Pagi ini reval benar benar dibuat terkejut.

"Bangsat loe Amara.makinya sembari mengoyak foto dirinya dan Amara

Tanpa pikir panjang,reval berlari kelantai dua.Ia membuka kamar Aurora,tak tampak aurora berada dikamarnya.

Pikiran Reval berkecamuk.Sudah dipastikan jika Rora telah mengetahui foto tersebut,batin Reval.

Reval mencari keberadaan Aurora hingga ke kamar mandi,namun hasilnya nihil.Kali ini Ia berjalan ke arah lemari aurora.

Keringat dingin mulai muncul dari diri Reval saat melihat beberapa potong baju milik sang Nyonya muda tak terdapat dilemarinya.

"Ra...

"Rora...panggil Reval sembari teriak.

Merasa teriakannya sia sia,Reval bergegas ke kamar miliknya.

Pintu kamarnya ia buka,matanya menyipit saaat sesuatu diatas laci mengalihkan perhatiannya.

Ia berjalan ke arah laci saat melihat secarik kertas beserta cincin pernikahan milik Aurora diatasnya.

Lututnya lemas,saat ia membaca goresan tangan Aurora

"Val,gue minta maaf ya selama ini belum jadi istri yang baik buat loe.Tapi gue bersyukur telah menyandang status sebagai Ny.Reval.Mungkin ini goresan tangan gue yang terakhir,emmmm...makasih ya val,loe udah buat gue ngerasain kasih sayang dan cinta dari loe,ya.....walaupun gue gak tau itu palsu atau enggak.Maaf,cincinnya gue balikin.Karna sepertinya bukan gue pemilik hati loe,sampaikan maaf gue untuk papa dan mama ya karna belum bisa jadi mantu yang baik.Loe jangan khawatir,saham yang loe berikan atas nama gue,akan gue kembalikan.Karna gue gak pantas nerima semuanya.

Maaf juga kalau gue sering ngebantah loe,tapi kalau boleh jujur...,gue benar benar cinta sama loe sebagai Suami gue.Tadinya sih gue berharap menua bersama loe,tapi mungkin kita memang belum berjodoh hingga tua,bahkan sampai dipisahkan oleh maut.

Gue minta maaf ya atas semua kekurangan dan kesalahan gue ke elo"Reval Adriano"

Salam hangat gue

A.Ziffa Anaya

Air mata Reval luruh.Entah mengapa saat ia membaca kalimat"bukan rora pemilik hatinya",seperti ada cabikan dihati reval.

"Loe pemilik hati gue,ra.Loe.ucap reval sembari memegang surat dari rora.

***

Di gedung Adriano Company

Semua persiapan matang tampaknya sudah disiapkan oleh seluruh jajaran Adriano Company sesuai perintah Aurora sebagai sang Ceo.Tak ada pertanyaan dari para pegawai dan petinggi di Adriano Company,mereka hanya menjalankan apa yang diperintahkan.

Kiara yang selama ini menjadi sekretaris Reval,kini turut menyiapkan berkas dokumen yang diminta oleh Aurora,terkait kerja sama project terbaru Adriano Company dengan pemilik mall Deralinsmall.

Hari ini Rora di jemput oleh supir pribadi yang sengaja di kirim oleh Valentino Ricardo atas permintaan sang istri tercinta,Maria Arista.Tak lupa,ia juga mengutus dua orang pengacara handal yang menjadi andalan Adriano Company selama ini.

Didalam mobil,rora menghubungi Kiara.

"Tut....

"Tut....

"Tut...

"Hallo buk.sahut Kiara dari Gedung Adriano Company.

"Bagaimana kia?tanya Aurora.

"Semua sudah siap buk.Hanya tinggal menunggu ibu sampai saja.Ucap kiara.

"Jangan lupa seluruh berkas project tersebut,termasuk berkas yang sudah ditanda tangani oleh Bapak Reval.jelas kiara di ponsel.

"Baik buk.Jawab kiara.

"Apa media juga sudah ada disana?tanya Aurora.

"Sudah buk.Pihak Adriano Company meminta bantuan pada media untuk hal ini.Jelas Kiara pada Aurora.

"Baiklah kalau begitu.Sebentar lagi saya akan sampai.Terimakasih Kiara.Ucap Aurora sembari mengakhiri panggilannya.

"Maafi gue Val,bertindak egois.Tapi ini yang terakhir kalinya sebelum gue ngembaliin saham yang loe kasih ke gue.Batin Rora.








*******

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang