BAB 29

77 4 0
                                    

"Ki,kiki...panggil Rora.

Ia membuka pintu kamar kiki.

"Pantesan gak nyaut,udah tidur sih.Ucap rora.

Ia menutup kembali pintu kamar kiki.

Rora berpikir sejenak sembari melihat cincin pernikahannya.

Tak lama,rora melangkahkan kakinya menuju pintu depan,dan membuka pintu rumah kiki.Jujur,sebenarnya rora tak yakin apa ia akan mendapatkan angkut,becak atau kendaraan lainnya yang bisa membawanya pulang sebentar ke kediaman ia dan reval mengingat saat ini pukul 23:00 wib.

Tampak didepannya lewat ojek.

"Bang.panggil rora.

"Ojek neng?tanya supir ojek.

"Iya bang.tolong antar kan saya ke alamat ini ya.Ucap rora sembari memberikan kertas alamat rumah mereka.

"Oh iya neng.

Rora pun naik ke motor ojek.

"Tapi nanti tunggu saya sebentar ya bang.Kita PP deh.Ucap rora.

"Oke neng.sahut supir ojek sembari mejalankan motornya.

Diperjalanan rora berpikir bahwa ia setidaknya meninggalkan surat singkat untuk reval.

Tak butuh waktu lama,sebab malam ini jalan tak begitu ramai.

"Inikan neng rumahnya?tanya supir ojek saat berada didepan gerbang megah rumah nya.

"Iya bang.Klakson aja biar dibukain pintunya.ucap rora.

"Baik neng.sahut supir ojek

"Tin...

"Tin...

Klakson sang supir gojek.

Benar saja,satpam yang berjaga langsung membuka kan pintu gerbang.Mereka tampak.yerkejut dengan kepulangan sang majikan dengan ojek.

"Berhenti tepat diteras rumah ya bang.Ucap rora.

"Iya neng.

Supir ojek pun melajukan motornya hingga tepat di depan teras rumah sang penumpang.

"Tunggu bentar ya bang.ucap nona.

"Iya neng.Sahut supir ojek.

Rora pun turun dari motor ojek dan bergegas masuk kedalam.Ia langsung menuju lantai dua,dimana kamar Reval berada.

"Klek.

Rora membuka pintu kamar Reval.Ia terdiam saat berada didepan kamar reval dengan pintu kamar yang telah ia buka.

Ia menghela nafas berat.

Segera rora berjalan menuju rajang Reval.Ia duduk tepat diatas ranjang tersebut.Menarik laci Reval.Ia menemukan pulpen serta secarik buku.

"Semoga gue gak salah langkah.Ucapnya sebelum ia menarik pulpen untuk mengukir kalimat diatas kertas tersebut.

Setelahnya,rora kembali memandangi cincin pernikahannya.

Ia menitikkan air matanya saat dengan berat hati melepas cincin tersebut dari jarinya.Perasaannya begitu campur aduk.

"Loe kuat ra,loe kuat.gumamnya.

Selanjutnya rora menaruh kertas tersebut diatas laci reval,tak lupa dengan cincin diatasnya.

Tak ingin berlama lama,rora pun melangakhakan maminya keluar dari kamar Reval.Menuruni kembali anak tangga hingga lantai bawah.

Kini ia telah didepan pintu teras,ia menatap sang supir ojek.

"Bang tolong antarkan saya kembali kerumah tadi ya.ucap rora yang sudah naik kembali ke motor ojek.

"Siap neng.Ucap sang supir ojek sembari melajukan motornya meninggalkan gerbang rumah sang penumpang.






*****

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang