BAB 7

64 2 0
                                    

Sejak pukul 06:30 pagi rora terus saja memuntahkan isi perutnya hingga kini tubuhnya benar benar terkulai lemas.

Minah yang sejak malam tidur dikamar majikannya ini merasa kasihan dengan kondisi rora saat ini.

"Min..

"Wekk..wekk..belum sempat rora memanggil minah,kini ia sudah kembali muntah.

Tak ada pilihan lain.Minah lari kebawah mencari nomor dr.Ares yang menjadi dokter keluarga Tuan Ricardo.

Minah ingat bahwa sang nyonya besar pernah memberikan nomor telpon tersebut pada dirinya.

Dengan cepat,minah menghubungi dr.Ares.

"Tuttttt...tuttt...

"Tutt...

"Hallo.jawab seseorang dari sebrang

"Hallo,selamat pagi.Apa benar ini dengan dr.Ares?tanya minah.

"Iya benar.Sahut dr.Ares

"Dok,ini dari kediaman Tuan Reval Adriano.Tolong segera kemari dok.Istri dari Tuan Reval terkulai lemas.ucap minah panik.

"Baik lah saya segera kesana.Ucap dr.Ares menutup panggilannya.

Minah kembali berlari ke kamar rora.

"Minah...ucap rora lemah.

"Sabar ya mbak.sebentar lagi dr.Ares akan datang.ucap minah.

Minah tetap mengurut tengkuk rora.sesekali ia juga menciumkan aroma minyak kayu putih pada hidung rora.

"Mbak...panggil minah saat melihat rora akan memejamkan matanya.

Baru saja mobi dr.Ares sampai halaman rumah Aurora dan Reval sejak 30 menit yang lalu di telpon.

"Mbak...rora....

"Mbak...panggil minah panik saat rora memejam kan matanya.

"Bik pur...bik...teriak minah.

"Bik...cepatan telpon dr.Ares lagi bik.teriak minah kembali.

Bik pur hendak jalan jedaepan namun langkah nya terhenti saat melihat sosok dr.Ares.

"Pak dokter tolong cepat pak.ucap bik pur sembari mengantarkan dr.Ares menuju kamar majikannya.

"Dok tolong dok,mbak rora saya panggil gak ada sahutan.ucap minah saat melihat dr.Ares kini sudah berada di kamar aurora.

"Sebentar saya periksa dulu.

dr.Ares mulai memeriksa kondisi aurora.

"Jangan cemas.dia hanya pingsan,asam lambungnya juga terlalu tinggi.ucap dr.Ares yang langsung segera memasang infus.

Tak lupa dr.Ares juga menyuntikkan obat pereda nyeri.

"Apa sejak kemarin dia tidak makan?tanya dr.Ares.

"Mbak rora hanya minum susu panas dan makan roti dok.jawab minah.

"Nanti,tolong buatkan bubur untuknya.Ini saya resepkan obat.dan ini obat yang harus diminum nya saat ia sadar nanti.Kamu rak perlu cemas.Sebentar lagi ia akan sadar.Ucap dr.Ares.

"Hubungi saya secepatnya jika keadaan mendesak.Saya pamit.lanjut dr.Ares.

"Terimakasih dokter.Ucap minah pada dr.ares sebelum keluar dari kamar rora.

Kini minah membenarkan selimut rora.

"Ya allah mbak e...ucap rora.

Mobil ares baru saja meninggalkan pekarangan rumah reval dan aurora,bersamaan dengan motor reval yang akan masuk ke pintu gerbang.

Reval tau betul siapa sosok yang baru saja pergi dari rumahnya.Ia langsung menghentikan motornya tepat didepan penjaga pintu gerbang rumahnya.

"Siapa yang dirawat dr.Ares?tanya reval pada dua penjaga pintu gerbang rumahnya.

"Mbak rora,Tuan.jawab mereka serentak.

"Shit! Umpat reval yang langsung melajukan motornya ke pekarangan rumah.

Reval langsung berlari masuk kedalam,menaiki anak tangga menuju kamar perempuan cantik yang menyandang status sebagai nyonya dirumah ini sekaligus pemilik dirinya.

"Klek.terdengar suara knop pintu kamar rora dibuka oleh reval.

Reval terpaku saat melihat sosok perempuan cantik tengah berbaring ditempat tidur dengan selang infus tertancap ditangannya.

"Ro...ra.ucap nya bergetar

Kakinya mendadak lemas melihat wajah pucat rora.

Reval mengusap kasar wajahnya.Dia tidak menyangka jika kepulangannya kerumah pagi ini disambut dengan kondisi rora yang tak berdaya.

"Maaf...cicit reval.

Reval kembali keluar dari kamar rora menuju lantai bawah.

"Minah...minah...

"Bik pur...teriak reval.

"Iy-ya Tuan.sahut mereka yang langsung datang menemui reval dengan takut.

"Apa kalian tak memberi makan rora?ha? Ucap reval marah.

Minah dan bik pur hanya menunduk takut.

"Jawab! Bukan menunduk! Bentak reval

"Dan kau minah.Apa tugas mu sampai rora terbaring seperti itu?apa minah?teriak reval

Reval memijit pelipisnya.

"Sejak kapan rora seperti ini? Tanya reval dengan sedikit rendah.

"Sejak pualng kuliah kemarin,Tuan.Tapi pagi ini keadaannya yang mengkhawatirkan.

"Sejak pulang kuliah kemarin kau bilang?! Dan kau tak menghubungi ku?ha?

"Kau mau membuat istri ku mati?! Bentak reval.

"Buk-...

"Wek...wek...

Terdengar rora memuntahkan kembali isi perutnya hingga minah tak sempat meneruskan ucapannya.

Reval berlari kelantai atas dimana rora kini tengah diinfus.

"Rora...panggil reval

"Rev-val,ucap rora dengan suara lemah dan dengan sisa muntah di bibirnya.

Reval duduk di tempat tidur.Mengambil minyak kayu putih yang terletak.disamping rora,dan mengoleskan pada perut datar rora.

"Kenapa bisa gini hemmm?tanya reval.

Rora tak menjawab.Ia hanya memejamkan matanya,merasakan perutnya yang lagi lagi terasa mual ingin muntah kembali.

Reval menghela nafas sejenak saat tak mendapat jawaban dari rora.Perlahan reval mengamati pergerakan rora.Matanya membulat sempurna saat melihat rora sang istri mencabut selang infus ditangannya.

"Sayang.pekik Reval saat melihat tetesan darah dari selang infus yang sudah dicabut rora dari tangannya

Namun rora tak menggubris panggilan reval,ia lari ke kamar mandi.

"Wek..

"Wek..

Rora kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya berisikan cairan saja.

Kini,ia pun terduduk lemas dilantai kamar mandi.Dengan sigap,reval langsung berjongkok dihadapan rora,memikit tengkuk rora

"Masih mau muntah lagi?tanya reval sembari memijit tengkuk rora.

Rora menggelengkan kepalanya.

Reval pun langsung menggendong rora ala bridal style ke ranjang kembali.Menyelimuti perempuan berparas cantik hingga batas dagu.

"Kalau mau muntah,muntah kan aja.Loe gak perlu harus lari ke kamar mandi.Ucap reval sembari mengelus rambut rora.


◇◇◇◇◇

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang