BAB 15

60 1 0
                                    

Rora keluar dari kamar mandi.Dengan langkah pelan ia seolah mengintip dimana keberadaan Reval.

"Fiyuhhhh...ucapnya seakan merasa lega saat tak melihat Reval.

"Ra....panggil reval dengan suara barithonnya.

"Astaga...ucap rora merasa kaget dengan suara barithon reval yang tiba tiba saja memanggilnya.

"Loe dimana sih?tanya rora celingak celinguk mencari keberadaan reval.

"Balkon.jawab reval singkat.

Rora berjalan ke arah balkon.

"Gue pikir tadi roh halus.ucap rora asal.

"Enak aja anggap gue seganteng ini roh halus.balas reval sembari menyentil pelan dahi rora.

"Sakit bege.sahut rora sembari mengelus dahinya yang memang sedikit sakit akibat sentilan reval.

Reval hanya tersenyum,dan mencium singkat dahi rora,setelahnya ia berjalan acuh meninggalkan rora dibalkon.

"Mau kemana?tanya rora yang bingung dengan sikap reval.

"Mandi,sayang.jawab reval.

"Oh...ya udah buruan,soalnya gue mau beli bubur ayam.Ucap rora.

"Iya.jawab reval.

"Eh tunggu,rora kembali seolah memanggil reval saat melihat ponsel reval terletak disofa.

"Kenapa ra?tanya reval yang berbalik kembali menghadap rora.

"Gue boleh pinjam hp loe gak?mau buka aplikasi musik.ucap rora.

Reval pun mengangguk.

"Makasih misua...ucap rora sembari mengecup singkat pipi reval.

Reval pun tersipu sembari menggaruk tengkuknya dan melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya

Sementara rora,kini ia tengah memutar musik disalah satu aplikasi musik.

Cukup lama rora asik mengikuti alunan musik yang ia putar hingga...

"Drrrrttttt...

"Drttttt...

"Drrttttt...

"Amara

"Amara,batin rora.

"Reval....ada yang nelpon...teriak rora tak langsung menggeser tombol hijau pada layar ponsel milik reval.

"Drrrrtttt...

"Drrrrttttt....

"Drrrrtttt....

"Amara

Lagi lagi amara menelpon kembali.

"Apa gue angkat aja ya,batin rora.

Rora terus menatap layar ponsel reval yang terus saja bergetar.

"Reval....teriak rora kembali.

Namun tak ada sahutan dari si empunya ponsel.

"Sorry val kalau gue lancang,gumam rora sebelum menggeser tombol hijau pada layar ponsel reval.

"Reval....rengek seseorang dari seberang sana saat rora menggeser tombol hijau.

"Deg! Batin rora.

Namun rora belum membuka suaranya,ia hanya ingin mendengarkan nya saja lebih dulu.

"Val...kamu gimana sih...,kamu beneran gak mau sisain waktu kamu buat aku?lanjut amara yang masih menyangka ia berbicara dengan reval.

"Oke,hari ini aku gak mau tau ya.Kamu harus datang ke Mall aku,Deralin'small sekalian bawain aku cake yang enak ya,oke...,cerocos Amara di telpon.

"Hmmmm.jawab aurora yang langsung menutup panggilan Amara.

"Apa gue gak salah denger?! Gumam amara setelah telpon ditutup sepihak oleh Aurora

"Kok sepertinya suara....,,,,tangan Amara terangakt untuk menutup mulutnya seolah tau sesuatu.

Dilain tempat,Aurora langsung meletakkan ponsel reval di tempat tidur sembari mengetuk pintu kamar mandi.

"Val,tadi ada yang telpon.Sorry,gue angkat.karna loe gue teriakin gak nyahut nyahut.ucap rora.

"Iya gak apa apa sayang.balas reval dari dalam

Rora terasa miris dengan kalimat sayang yang dilontarkan reval baru saja.Namun ia berusaha tenang.

"Oh iya,tadi juga di pesan suruh bawa cake.lanjut rora sembari langsung keluar dari kamar reval.

"Cake?ulang reval.

"Siapa yang nelpon ra?tanya reval dengan perasaan tak tenang.

"Ra...panggil reval kembali.

Merasa tak ada sahutan,reval bergegas memakai handuknya,segera ia melihat ponselnya yang berada di tempat tidur.Mengecek panggilan masuk,dan dirinya menegang saat melihat sang penelpon.

"Ra...batin reval membeku didalam kamarnya....

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang