BAB 10

71 2 0
                                    

Aurora merasa tak tenang sejak 15 menit yang lalu menerima telpon dari Daniel yang ingin bertemu dengannya di kampus.

Ya,Daniel mengetahui alamat kampus rora saat pertama kali perempuan cantik yang dipersunting oleh sahabatnya ditinggal sendiri oleh reval untuk urusan bisnis ke luar kota.

Jika ada yang berpikiran rora bermain dengan sahabat Reval,maka itu pemikiran konyol.Karna Daniel murni ingin melindungi rora.Entah mengapa,jika melihat wajah teduh Aurora,hati kecil Daniel merasa tak tega jika perempuan cantik itu disakiti oleh sahabatnya.

Terlebih,tak pernah Daniel sekalipun melihat Rora membantah setiap hal yang diucapkan oleh Reval.

Daniel mencengkram kuat stir mobilnya.

"Gimana cara nya gue ngomong ke loe,kalau sahabat gue seberengsek ini.gumam Daniel.

"Duh,mau bahas apa ya kak Daniel?batin rora.

"Huffffftttt.Rora menghela nafas berat berulang kali.

"Semoga gak ada hal buruk.batin rora merapalkan doa.

¤¤¤¤

Rora tersentak dari lamunannya saat ponselnya berdering.

"Iya kak.jawab rora setelah ia menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

"Sebentar kak,rora keluar dulu dari perpus.ucapnya sembari bergegas membereskan bukunya.

"Kakak tunggu di parkiran,ra.ucap Daniel sembari langsung memutuskan panggilannya.

Tak menunggu lama,tampak rora berlari kecil kearah mobil Daniel.

"Tok tok..

Rora mengetuk kaca mobil daniel.

Daniel pun menurunkan kaca mobilnya.

"Masuk ra.Ucap daniel.

Rora pun menganggukkan kepalanya

"Masih ada jam kuliah lagi gak?tanya daniel.

"Sudah kosong sih kak.jawab rora.

"Kita ngobrolnya sambil makan jagung bakar,gimana?tawar daniel.

"Ide bagus.jawab rora setelah masuk kedalam mobil daniel.

"Kak daniel tumben nih traktir rora makan jagung bakar.Ucap rora membuka obrolan.

"Mumpung menang jackpot.jawab daniel sembarang sembari tertawa kecil.

"Beneran kak?tanya rora percaya begitu saja

"Ya ampun ra,kamu beneran percaya?tanya daniel menoleh sebentar ke arah rora

"Lah terus?tanya rora kembali.

"Karna hari ini punya waktu luang dan pingin ngobrol aja.jawab Daniel sembari fokus menyetir.

"Oh.jawab rora cepat.

"Rora pikir,kak daniel orangnya dingin banget.Eh,taunya....ucap rora.

"Taunya apa ra?tanya daniel.

"Bawel juga,hehehe...jawab rora.

Daniel menghentikan mobilnya.

"Loh,kok berhenti?mobil kak daniel mogok?

"Bukan.jawab daniel.

"Terus kenapa kak?tanya rora.

"Udah sampai rora.ucap daniel.

"Cepetan turun.lanjut daniel kembali sebelum ia turun dari mobil.

Rora mengamati sekitar.

"Astaga...malu banget gue sama kak daniel.keliatan banget sih gue begonya.gerutunya sembari turun dari mobil daniel.

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang