BAB 19

62 4 2
                                    

Hari ini rora berangkat ke kampus lebih awal.Entah lah,rasanya ia begitu malas untuk bertatap muka dengan Reval.Bahkan untuk masalah sarapan pagi pun,rora hanya meminta tolong pada Minah agar menyiapkan nya untuk Reval.

Untung ia malam tadi ada alasan sibuk mengerjakan skripsinya,hingga ia bisa tidur dikamarnya sendiri.

"Drttttt....

"Drttttt.....

Rora hanya menatap layar ponselnya yang bergetar.Menampilkan nama Reval sang penelpon.Tak ada sedikitpun niatan rora untuk menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

Ia bimbang,haruskah ia melabrak wanita yang bernama Amara untuk mempertahankan rumah tangganya?Atau...Rora ikhlas jika ia harus menyandang status janda diusianya yang masih muda.

Lantas,bagaimana jika ternyata Reval mencintai Amara?Ah,pikiran ini terus saja berputar diotaknya hingga ia tak sadar jika kiki sang sahabat sudah sejak tadi duduk disampingnya bahkan sudah berulang kali memanggilnya.

"Astaga..,ucap rora terkejut dengan memegang dadanya saat melihat kiki disampingnya.

"Gak usah sok kaget ya loe,dari saban hari gue manggilin loe.omel kiki.

Rora hanya tersenyum simpul.Namun sialnya,Kiki bisa menangkap ada hal yang tak beres pada sahabatnya ini.

"Ra,are you okay?tanya kiki.

Rora menggelengkan kepalanya dan berhambur dipelukan kiki.

Kiki pun mengelus punggung rora dengan sayang.

"Loe bisa nangis jika itu bisa ringani hal yang ganjel dihati loe.ucap kiki.

"Gue kangen ayah,ibu.ucap rora

Bukan kiki namanya jika ia percaya mentah mentah begitu saja dengan ucapan rora saat ini.

"Tenangi hati loe dulu,kalau nanti loe udah siap untuk cerita ke gue,gue siap jadi pendengar loe.Loe itu udah gue anggap sebagai keluarga gue,ra.Ucap kiki yang membuat rora mengeratkan pelukannya.

"Ya Tuhan,cobaan apa lagi yang tengah dihadapi rora.Batin kiki yang diam diam mengusap matanya yang berair.




****

"Ck.

Reval berdesis saat telponnya tak kunjung mendapat jawaban dari rora.

Ia melihat malas ke meja makan yang sudah tertata rapi menu sarapan yang disiapkan oleh Minah.

"Ting.

"1 pesan masuk.

Reval membuka notif pesan masuk ke ponselnya.

"Val,siang ini bisa gak kita makan siang bareng?

"Please....

Seperti itulah pesan yang dikirimkan Amara pagi ini untuk reval.

"Nanti aku kabari.

Balas reval singkat sebelum akhirnya ia menyambar kunci mobilnya dan bergegas menuju Adriano Company,meskipun pikirannya bercabang.

Terlebih dirinya kelabakan sendiri,sebab Aurora sepertinya mengatur jarak dengan nya.Reval memang tak langsung menyimpulkan hal demikian,namun hal itu terlihat jelas dimata Reval.

Memikirkannya saja membuat kepala reval semakin pusing.

Hanya helaan nafas berat yang terdengar dari reval.




***

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang