BAB 8 (*)

87 1 0
                                    

Saat ini Reval sedang berada dikamar nya sendiri,sementara Aurora tengah berkutat kembali dengan laptopnya.

Ya,Reval memang sengaja membatalkan semua jadwal meeting serta jadwal bertemu klien pada hari ini demi bisa memantau terus keadaan Aurora,pasca aurora di infus.

Rora memijat lehernya sedikit.

"Pegal.gumam rora dengan mode rambut cepolnya,tak lupa dengan secangkir susu coklat panas yang setia menemaninya.

Dengan mata yang masih fokus dilayar laptop,rora menyeruput susu cokelat yang terletak dihadapannya.

Terdengar helaan nafas dari rora.

"Ayo rora...pasti loe bisa.ucap rora menyemangati dirinya.

Segera ia mencatatkan di bukunya setelah ia berkutat cukup lama dengan layar laptopnya.

"Segini aja kali ya.gumamnya sembari menutup laptopnya.

Rora pun beranjak ke arah ranjang miliknya tak lupa dengan benda pipih di tangannya.

Matanya membulat sempurna seakan tak percaya dengan berita beberapa hari yang lalu.

"Kenapa loe gak cerita ke gue?batin rora.

Ia melihat foto seseorang yang berdiri disamping Reval.

"Bukannya dia...,batin rora kembali saat ingat siapa perempuan tersebut.

"Jadi loe mulai ngerahasiain sesuatu dari gue,Val?gumam rora pelan.

Tak lama,terdengar suara ketukan pintu.

"Ra...panggil,Reval

Tak ada sahutan dari kamar rora.

"Ra..panggil reval kembali.

"Ya...teriak rora segera bangkit dari ranjang nya dan merubah raut ekspresinya seolah tak mengetahui sesuatu.

"Klek.pintu kamar rora di buka.

"Gue keluar bentar.Pamit Reval sembari mencium kening rora

Rora pun menganggukkan kepalanya.

"Loe kenapa sih val?batin rora setelah kepergian reval dari kamarnya.

***

Rora terus saja menscroll layar ponselnya hingga bergulir sampai ke bawah.Ia membaca berita tentang peresmian resto milik reval dengan salah satu mall ternama milik perempuan yang berdiri tepat disamping Reval.

"Jelas gue kalah jauh.Batin rora namun bibirnya tetap menyunggingkan senyuman.

Entah itu senyum terluka atau memang senyum yang tulus.

"Tapi,apa loe gak bisa beritau gue Val?segitu nomor duanya gue sekarang?ucapnya kembali.

Kecewa.1 kata yang mewakili perasaan Rora kali ini.

"Apa teman teman Reval udah pada tau?monolognya kembali.

"Ya Tuhan,ada aja sih cobaan gue untuk nyelesai in skripsi.Batin rora sembari meletakkan ponselnya di atas nakas.

Tanpa disadari,air matanya mengalir begitu saja dari sudut mata indah aurora.Ia menghapus kasar air matanya.

"Gue benci saat loe dengan mudah nya lolos dari mata gue.Ucapnya sembari menghapus kembali air matanya.

Lelah dengan pemikirannya,rora pun tertidur.

*****

Reval tengah berkumpul bersama ke tiga sahabatnya.

"Kok loe gak ngajak rora?tanya rio

"Demen banget loe nanyai binik gue.sarkas Reval.

"Ck,nanya gitu doank tapi mata loe udah plotat plotot aja val.jawab rio kesal.

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang