BAB 13

80 3 1
                                    

"Sebagai klien,alangkah baiknya buat janji temu dulu mbak.Ucap Rora pada perempuan yang kini berada diruangan Reval.

"Baik mbak.maafkan kelancangan saya.jawab Amara,perempuan yang tepat dihadapan reval dan rora.

"Ra..,tegur reval pada Aurora yang merasa tak enak pada Amara.

Aurora hanya diam saja,karna ia tau Reval sebenarnya tengah membela Amara secara tak langsung.

Setelah menghela nafas berat,rora bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?tanya reval.Karna seingat nya,dia telah mengirimkan chat ke kiki teman dari rora.

"Cari angin.Ucap Rora sembari berjalan ke arah pintu.

"Ra...panggil reval saat rora telah melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya.

Amara berjalan ke samping Reval.

"Val,panggil Amara sembari menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Reval.

Rora berhenti sejenak.Melirik dengan ujung matanya.

Bibirnya tersenyum getir saat ia melihat amara dengan beraninya menautkan jari pada pria yang berstatuskan sebagai suaminya.

Tak lama,tangannya terangkat menyeka air matanya dengan kasar.

"Cengeng banget sih gue.Batin rora.

****

"Sejak tadi Reval mondar mandir menunggu rora yang sampai sekarang tak juga pulang.

"Kemana sih dia?gumam Reval sembari melirik jam tangannya.

Reval berjalan ke arah lemari pendingin.Mengambil sebotol air dingin dan langsung meneguknya.

Ia segera meletakkan gelasnya saat mendengar langkah seseorang masuk ke dalam.

"Dari mana?! Tanya Reval.

"Cari angin.Kan pagi tadi sudah gue bilang didepan klien loe.Jawab Rora dengan menekan kata KLIEN di akhir kalimatnya.

"Namanya Amara.Ucap Reval seolah memperjelas nama sang klien yang di maksud Aurora.

"Oh,jawab Aurora seadanya dan berjalan ke arah lemari pendingin.

Baru saja Aurora akan menuangkan segelas air dingin,namun pergerakannya terhenti mendengar ucapan reval.

"Kalau mau cari angin,loe bisa minta antar sama gue.Ucap

Rora tersenyum masam.

"Minta antar sama loe?ulang Rora.

"Itu gak mungkin.Jawab rora.sebelum akhirnya ia meneguk minum nya.

"Maksud loe?tanya Reval yang bingung dengan jawaban Rora.

"Bukannya loe sibuk dengan klien baru?tanya rora

"Loe juga buka cabang Resto yang baru kan?!ucap rora kembali seolah menyindir Reval yang dengan sengaja tidak memberi tau dirinya.Meskipun ia tak tau menau apa alasan Reval.

"Deg! Batin Reval

Rora memperhatikan ekspresi reval yang tampak terkejut dengan ucapnnya.

"Gue ke atas dulu.Ucap rora menghindari pertengkaran yang tampaknya akan terjadi diantara mereka.

"Oh,jadi karna ini loe marah ke gue?sampai loe buat alasan cari angin?tanya reval yang membuat rora tak melanjutkan langkahnya ke lantai dua.

"Ck,alasan clasic! Lanjut Reval

"Gue gak marah.Jawab rora.

"Rora...rora..,loe terlalu childish hanya karna hal spele.Ucap reval tak terima dengan sikap sang istri.

"Childish?ulang rora.

"Gue bukan childish.Karna di Adriano Company gue juga salah satu pemegang saham.Jadi wajar gue berhak untuk tau kerja sama dengan klien baru.Jawab rora mengingatkan Reval,barang kali ia lupa.

"Berhak?ulang reval

"Ck,sejak kapan loe jadi orang serakah?lanjut reval.

"Gue gak serakah.Jawab rora tak terima dengan ucapan reval.

"Loe bicara hak disini,ra.ucap Reval.

"Loe tau,gue yang lebih berhak.dan loe itu...gue kasih saham hanya sebagai mahar.ucap reval dengan sarkas.

"Gue mengingatkan jika loe lupa.lanjut reval yang sudah terpancing emosi

"Naif banget loe! Lanjut reval kembali.

"Kalau loe segitunya ingin saham gue,ambil ra.Ambil.teriak reval.

"Bikin malu gue,loe! Lagi lagi reval menghujani rora dengan kata kata pedasnya.

"Gue gak minta itu semua.Loenya aja yang beri.jawab rora kembali.

"Plakkkk!

Reval menampar rora dengan emosi memuncak saat mendengar jawaban dari rora.

Rora memegang pipinya yang ditampar oleh reval.

Ini kali keduanya reval menampar dirinya sejak kejadian 1 tahun yang lalu.

Tanpa mengatakan apapun,rora berjalan tenang menaiki anak tangga.Tak ada suara tangisan dari bibir mungilnya.Hanya tatapan sendu yang terlihat dari sorot mata seorang Aurora Ziffa Anaya.

Sementara Reval,ia merutuki dirinya karna mengulangi tindakannya pada rora dengan menatap telapak tangannya yang baru saja menampar Aurora.


****

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang