BAB 11 (***)

94 2 1
                                    

Reval melepas apron nya.Dengan cepat,reval berjalan ke hadapan dimana aurora berdiri.Tanpa bicara,reval langsung menggendong Aurora bak karung beras.

Aurora sedikit meronta agar reval menurunkannya.

"Reval,turuni gue! Berontak Aurora.

"Enggak sampai loe gak marah ke gue! Jawab reval

Tepat di ruang Tv,reval mendudukkan bokongnya disalah satu sofa,setelahnya ia menurunkan Aurora tepat di pangkuannya.

Dalam diam,Reval memandangi wajah Aurora.

Sontak Aurora membuang pandangannya ke arah lain.Namun lagi lagi,dengan kedua tangannya,reval menangkup pipi Aurora agar menatap matanya.

Terdengar deru nafas Aurora menahan rasa kesal yang teramat pada pria yang kini menangkup pipinya.

"Maaf.Ucap reval

"Jangan marah ke gue.Lanjut reval sembari menatap lekat manik Aurora.

Aurora hanya diam.

Hingga akhirnya Reval mendekap Aurora kedalam pelukannya.Merasa tak ada balasan dari Aurora,Reval langsung saja melingkarkan tangan aurora secara bergantian agar memeluk punggungnya.Setelahnya,Reval meletakkan dagunya pada kepala aurora,bahkan sesekali Reval mengecup kepala Aurora

Namun tetap saja,Aurora tetap diam tak bergeming.

"Ra....panggil Reval dengan perasan campur aduk.Ini kali pertamanya Reval melihat sikap Aurora yang tak biasa.

"Awas! Ucap Rora.

Ya,jawaban inilah yang diterima Reval.

Reval malah mengetatkan pelukannya.

"Reval....rengek Aurora.

Reval tersenyum.Kalau ia sudah mendengar rengekan perempuan cantik yang saat ini berada dalam dekapannya,berarti ia sudah tak lagi marah.

"Awas bege! Ucap rora pada akhirnya.

"Cup.reval mengecup singkat leher jenjang Aurora.

"Awas ih.Sesak nafas gue loe dekap gini.Kalau gue makninat loe jadi tersangkanya ya.Omel Rora.

Reval menyentil pelan bibir rora.

"Mulut nya minta gue iket pake karet tempe.Ucap Reval kesal dengan omongan rora.

"Ya makanya lepas.Jawab rora.

"Bentar lagi.jawab reval yang malah menduselkan hidung mancungnya pada leher mulus rora.

Mau tidak mau,rora menjambak pelan rambut reval.

"Aw.ringis reval

"Makanya turunin gue.Kesal rora karna sejak tadi reval tidak menurunkannya dari pangkuan reval.

"Memangnya mau kemana hmmm?tanya reval sambil mengelus kepalanya yang masih terasa sakit akibat jambakan sang istri.

"Mau kemana mau kemana?gerutu rora.

"Mau mandi gue! Jangan belagak amnesia loe,tanggung jawab! Repet rora kembali

"Ya pasti lah yank aku tanggung jawapi.Jawab reval absurd.

"Dih,makin ogeb laki gue! Ucap rora

"Dosa yank maki suami.Protes reval yang masih betah di ceruk leher rora.

"Gimana gak mau maki,loe yang ngajak gue ke kantor,malah loe belagak amnesia pula.ucapnya

"Astaga...lupa gue.Ya udah sana mandi.Bau loe udah kemana mana.Ucap reval sengaja mengejek rora.

"Gue tampol pake talam minah ya mulut loe.Sekarang aja loe bilang bau bau,dari tadi aja loe betah ngedusel dusel di leher gue.Jawab rora tak terima.

"Bwahahahaha...tawa reval.

"Iya deh iya,si yang gak pernah bau.Ucap reval menurunkan rora dari pangkuannya.

"Ya udah,buruan bersih bersih sana,habis itu sarapan nasgor buatan gue.Jawab reval sembari mengecup singkap pipi rora.






****

AROGANTSI REVAL 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang