Reval turun dari mobil dengan stelan pakaian kantor seolah ia baru saja dari kantor dan datang ke Deralin'small.
Amara telah mengirimkan chat singkat dimana ia saat ini.Jadi,jika reval datang,ia tidak perlu berteriak memanggil reval.
Dengan sebelah tangan membawa 1 kotak cake pesanan Amara,reval menuju tempat yang telah diatur oleh Amara.
Tampak seseorang tersenyum sumringah saat melihat sosok Reval yang berjalan tak jauh dari dirinya berada.
"Reval...ucap Amara dengan nada yang dibuat manja saat reval sudah berdiri tepat dihadapannya.
Amara pun langsung menepuk kursi agar reval duduk tepat disampingnya.
"Ini cake yang kamu minta.Ucap reval.
"Makasih.ucap Amara sembari memberi kecupan pada pipi reval.
Reval hanya diam.
"Val,aku seneng deh akhirnya kamu luangi waktu buat aku.Ucap amara sembari membuka cake yang diberi reval.
Kini amara menyendokkan satu potong cake untuk reval.
"Aku gak suka cakenya.ucap reval.
"Ayo donk val satu suapan aja.lagian rasa redvelvet enak loh.jawab amara.
Mau tidak mau,reval menerima suapan amara.
"Terlalu manis.batin reval
"Enak kan...ucap amara.
Revalpun hanya diam.
"Kamu lagi banyak pikiran ya?atau kamu terpaksa nemui aku?! Tanya amara yang mulai kesal.
"Bukan gitu ra,bantah reval tak enak hati.
"Kalau kamu terpaksa,kamu boleh pulang kok.Ucap amara sendu.
Reval pun merasa semakin tak enak hati.
"Kamu kenapa bilang gitu,hmmm?tanya reval sembari menaruh kepala amara pada pundaknya.
Merasa Reval bersikap manis padanya,Amarapun tersenyum sembari melingkarkan tangannya pada pinggang reval.
¤¤¤¤¤
Cukup lama rora menonaktifkan ponselnya,hingga pada akhirnya.rora memutuskan untuk mengaktifkannya kembali.
"Ting
"1 pesan.
Rora membuka pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.
"Astaga...hari ini gue ultah?tanya rora pada dirinya sendiri setelah ia membaca chat dari kiki.
Sesaat kemudian,rora tersenyum getir.Ia sudah bisa memastikan jika Reval tak mengingat hari ulang tahunnya.
"Happy birthday to me.Ucap rora untuk dirinya dan segera bangkit untuk membeli cake di toko cake terdekat.
▪▪▪▪
"Tin..tin...
Rora menghidupkan klakson motor maticnya tepat didepan pintu gerbang kediamannya.
Bergegas sang satpam membuka kan pintu gerbang.
"Makasih ya pak.Ucap rora sembari menuju garasi motor.
Dengan cepat,ia segera masuk ke rumah sembari melirik jam di ponselnya dengan sebelah tangan menenteng kotak cake yang ia beli sendiri.
Ingatannya mengarah pada reval.Apa pria dingin berstatuskan suaminya itu pergi menemui Amara atau....
"Huffffftttt...rora menghela nafas berat.
Tak mau berlarut larut memikirkan hal itu,rora langsung meletakkan cake yang ia bawa di meja makan.Setelahnya,ia naik ke lantai dua dimana kamarnya terletak.Ia ingin segera membersihkan tubuhnya.
Sementara Reval,ia baru saja akan beranjak pulang.
Reval bangkit dari duduknya.
"Mau kemana val?tanya Amara yang masih bergelanyut dilengan reval.
"Pulang ra.Jawab reval sembari mengambil jas miliknya yang ia letakan dikursi.tepat disampingnya.
"Bentar lagi ya,aku masih kangen.Ucap Amara yang menatap manik Reval.
"Sudah cukup lama kan,aku luangin waktu ku.Ucap reval yang kini tampak kurang nyaman dengan sikap Amara.
Amara terdiam mendengar jawaban Reval.
"Aku balik dulu.Ucap reval sembari melepaskan lengan tangan amara pada lengannya.
"Hati hati.ucap amara dengan enggan pada reval.
Reval pun hanya mengangguk.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
AROGANTSI REVAL 2
General Fiction"Lepasin tangan loe,niel.Ucap Reval saat melihat Daniel menarik tangan Aurora dengan lembut tepat dihadapan Reval. Daniel seolah menulikan telinganya dengan ucapan suami dari Aurora Ziffa Ananya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Merasa ucapan...