Episode 17🌻

7 0 0
                                    

Haiiii... gimana sama episode sebelumnyaa??
Semoga episode kali ini bisa menghibur kaliann, ya.
Selamat menyelami kembali perjalanan Rinai dan Arta....

"Rindu yang dibersamai dengan kecewa itu menyakitkan"
-Rinai-

Rinai tersenyum menatap langit pagi yang begitu cerah. Pagi ini, sepertinya langit sedang mendukung suasana hati Rinai. Setelah kembalinya Arta, Rinai mulai berani mengakui pada dirinya sendiri bahwa dia memang jatuh cinta pada Arta. Perasaan yang sebenarnya sudah ada sejak kali mereka bertemu di perpustakaan kala itu, yang mampu memberikan banyak warna dihidup Rinai.

Rinai mendengar suara motor yang sangat dia hafal suaranya. Dengan segera Rinai keluar rumah dan mendapati Arta yang masih berada diatas motor. Arta melihat Rinai lantas tersenyum padanya.

"Pagi, Nai." Sapa Arta.

"Pagi, Artaaa," sapa balik Rinai.

"Orang tua lo didalem? Ijin dulu yuk." Ucap Arta.

"Eh, orang tua aku lagi gak dirumah, Ta. Kebetulan mereka udah pergi dari pagi banget," ujar Rinai.

Arta menatap Rinai dengan tatapan menyelidik, "Lo lagi gak nahan gue buat gak ketemu orang tua lo kan?"

Rinai terkejut mendengarnya, "Hah? Enggak kok, mereka emang beneran pergi tadi pagi."

"Oke, berarti nanti pulang sekolah bareng gue lagi, biar bisa ketemu orang tua lo," ucap Arta seraya berjalan kearah motor.

"Nai!" panggil Arta yang melihat Rinai masih terdiam di tempatnya.

Rinai pun tersadar dari lamunan nya dan segera berjalan menghampiri Arta, "Ta, kalo orang tua aku belum pulang juga pas kita balik sekolah gimana?" tanya Rinai.

"Yaudah, besok gue jemput lagi ke sekolah," jawab Arta santai.

Rinai hanya menghela napasnya kasar seraya naik keatas motor Arta. Arta yang sadar dengan raut wajah Rinai yang berubah hanya tersenyum kecil.

Mereka pun pergi meninggalkan rumah Rinai menuju sekolah. Selama perjalanan, Rinai hanya terdiam tanpa berbicara apapun. Dan Arta juga ikut terdiam. Mereka berdua asik dengan pikirannya masing-masing. Rinai yang takut membawa Arta kerumah nya lagi, sedangkan Arta teringat dengan ucapan Rendi waktu itu.

Mereka saling diam selama perjalanan sampai akhirnya sampai disekolah. Rinai pun segera turun dari motor Arta, berdiri menatap Arta.

"Kamu masuk kelas kan?" tanya Rinai.

"Iya dong, tenang aja gak bakal bolos kok kali ini," jawab Arta santai.

"Oke, aku duluan ya," ucap Rinai.

Arta dengan segera menahan tangan Rinai, "Bentar, Nai."

"Kenapa, Ta?" tanya Rinai heran.

"Jangan takut, ya, setidaknya selama gue disini terus sama lo semua bakal aman." Ucap Arta.

Rinai yang mendengar hal tersebut pun hanya tersenyum dan mengangguk pelan.

^^^

Hari ini, Regan memutuskan untuk kembali kerumah nya. Rumah yang selama ini Regan rindukan. Bukan hanya rumahnya, namun seluruh penghuni rumah ini sangat Regan rindukan. Kedatangan nya kali ini, untuk segera menyelesaikan semua permasalahan nya dengan adik kecilnya, Rinai. Meski kemungkinan kecil Rinai akan menerima Regan, namun Regan harus lebih berusaha lagi untuk mengembalikan keutuhan keluarganya. Regan pun melangkah kedalam rumahnya dengan perasaan yang campur aduk. menatap seluruh bangunan rumah nya dengan seksama dengan tatapan menahan rindu.

RUMIT (ARTANAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang