Episode 41🌻

2 1 0
                                    

"Setiap momen itu selalu penting, jika diisi dengan orang-orang yang kita sayangi"
–Rinai-

"Kamu ngapain di apart abang, Ta?" Rinai mulai bertanya kepada Arta yang kini tengah duduk bersamanya di kursi depan rumah tempat favorit Rinai.

Sebelum Arta datang kerumah Rinai, Arta sudah lebih dulu mengirimkan pesan lewat handphone perihal dirinya yang sedang bersama Regan di apart. Sontak hal itu membuat Rinai sedikit bingung, sejak kapan mereka berdua akrab? Bukankah Regan dan Arta baru saja saling kenal? Namun, justru ketikan Arta mengatakan bahwa dirinya memang sudah kenal lama dengan Regan membuat Rinai bingung sekaligus terkejut. Apa yang dimaksud dengan kenal sudah lama? Kenapa Rinai tidak mengetahuinya selama ini?

"Arta!" panggil Rinai dengan sedikit keras. Arta pun segera menoleh kesamping menghadap Rinai sambil tersenyum.

"Kenapa, Nai?" tanyanya dengan lembut. Nada bicara Arta yang seperti inilah yang terkadang membuat Rinai salah mengartikannya.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku. Kenapa tiba-tiba ada di apart abang?" tanya Rinai mengulang.

Arta tersenyum tipis, kemudian menghela napasnya pelan sebelum mengeluarkan suaranya. "Main aja tadi. Iseng sih makanya gue kesana."

Rinai menatap Arta dengan sedikit tidak percaya. "Masa sih?"

"Iya bener, Nai."

"Terus, tadi kamu bilang udah kenal bang Re lama. Maksudnya gimana?" Rinai kembali bertanya.

Ah, Arta baru ingat dia sempat mengatakannya tadi lewat pesan chat. Sontak Arta menghela napasnya kasar. "Tunggu Regan dulu aja, Nai. Biar kita ceritanya enak bareng-bareng."

Wajah Rinai berubah cemberut. Sedikit kesal dengan Arta. Namun, hal itu justru tampak terlihat menggemaskan bagi Arta. Wajah cemberut Rinai terlihat sangat lucu baginya. Hingga membuat Arta sontak tertawa dibuatnya.

Rinai yang melihat Arta yang tengah menertawakannya pun semakin merasa kesal. "Kenapa malah ketawa sih kamu?"

"Lucu," sahut Arta di sisa-sisa ketawanya.

Rinai mendengus malas. "Terus, sekarang abang kemana?" Rinai baru tersadar bahwa Regan tidak bersama Arta ketika datang kerumahnya.

Arta terdiam beberapa saat. Bingung harus menjawab apa. Karena tidak mungkin kalau dia mengatakan Regan sedang mengantar Lora pulang selepas dari apart Regan. Karena sudah pasti Rinai akan semakin curiga.

"Ada urusan kerjaan bentar. Gue kesini duluan nanti dia nyusul." Arta menjawab asal.

Rinai mengangguk pelan mendengarnya. Tidak begitu menghiraukan ucapan Arta yang sebenarnya hanyalah sebuah alasan belaka. Arta tidak ingin Rinai tahu, bahwa dirinya dengan Lora dan Regan baru saja bertemu karena membahas tentang pertemanannya dengan Rinai. Arta tidak ingin membuat perasaan Rinai semakin rumit dan merasa terbebani.

Tak lama kemudian, muncul sosok Regan di depan pintu. Sontak membuat Rinai dan Arta menoleh ke arahnya. Regan tersenyum sekilas lantas segera melangkahkan kakinya untuk pergi menuju kamarnya.

Dengan cepat, Rinai mengeluarkan suaranya sebelum Regan menaiki anak tangga. "Abang, ngapain malah masuk kamar?" Rinai bertanya dengan nada yang sedikit heran.

Yang ditanya pun ikut keheranan dengan pertanyaan sang adik. "Lah? Terus gue harus ngapain? Join sama kalian yang lagi ngobrol gitu?" tanya Regan dengan penuh keheranan.

Rinai pun ikut bingung. Lantas menatap Arta dengan tatapan bertanya-tanya. "Bukannya kamu bilang tunggu abang ya, Ta?"

Arta terkekeh pelan melihat dua manusia yang sedang kebingunan ini. Arta yang meminta Rinai untuk menunggu kedatangan Regan, namun Regan pun tidak mengetahui bahwa ada yang ingin dibahas oleh Arta dan Rinai.

RUMIT (ARTANAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang