Dua Belas

10.3K 750 23
                                    

Aku tidak mau ini.

Aku tidak mau hidup ditubuh ini.

Ini sangat menyakitkan.

Athan yang dulu begitu ramah, baik, dan menjagaku berubah menjadi seperti ini.

Dia menatapku penuh kebencian, dia menganggap ku sebagai seseorang yang tidak memiliki arti di hidupnya dan pantas untuk mati.

Jika Athan saja sudah menatapku seperti itu.

Bagaimana dengan kak Nauval?

Paman Andre?

Ataupun si kembar?

Jangan benci padanya.

Nana mohon.

Dia akan melakukan segalanya, jadi tolong jangan membencinya.

Cancer menghapus air mata yang mengalir dari wajah adiknya, dia sudah melakukan hal ini beberapa kali sejak Leona tidak kunjung sadar dari pingsannya dan menangis dengan s tubuh yang gemetar ketakutan.

"Jangan..... jangan benci Nana...." Dia terus mengatakan itu.

Matanya yang tertutup itu bergerak gelisah, keringat dingin terus bercucuran, dia sepertinya terperangkap dalam mimpi buruk yang cukup dalam.

"Dari awal Papa menentang rencana kamu Aries, lihat apa yang terjadi?!" Tuan Leonard marah besar pada putri pertama nya.

Aries menghela nafas. "Aries tidak pernah memaksanya, itu kemauannya sendiri, lagipula mau sampai kapan Papa memanjakan Leona? Apa Papa lupa dengan masalah yang ia timbulkan?"

"Itu hanya masa lalu, kamu tidak perlu mengungkitnya."

Aries tertawa miris. "Masa lalu, masa lalu, jangan ungkit, bla, bla, bla, Aries harap Papa tidak lupa dengan keadaan perusahaan 2 tahun lalu, jika bukan karena aku, perusahaan sudah lama bangkrut, aku hanya ingin meminta sedikit bantuannya agar perusahaan kembali ke masa jayanya."

"Papa harap kamu tidak menggunakan Leona lagi untuk kepentingan perusahaan."

"Oh tidak bisa, maaf Pa, dia yang berbuat, harus bertanggung jawab." Aries menegaskan. "Mulai sekarang banyak yang harus ia lakukan, untuk membayar akibat perbuatannya."

"Aries." Capri menegur kakak perempuannya itu. "Berhenti."

Aries menggeram kesal, selalu saja, selalu saja. "Kenapa sih kalian membelanya? Dia itu masalah berjalan, dia membuat banyak bom waktu disana-sini, tidur dengan sembarangan pria, menghabiskan uang miliyaran, menggagalkan proyek penting, membunuh tiga orang, jika kalian memberikannya ke kantor polisi, keluarga kita tidak akan di remehkan."

"Aries, kamu tahu...." kata-kata Papa Leona terhenti.

"Iya aku tahu, kalian merasa bersalah karena dia tumbuh tanpa Mama kan? Aku tahu, kalian juga merasa bersalah karena tidak memberinya perhatian dan mengakibatkan dia menjadi seperti ini, tapi sampai kapan kalian akan diam saja dan menutup semua lubang masalah yang ia buat, suatu saat nanti dia pasti akan menginjak lubang itu kembali dan akhirnya jatuh ke dasar jurang." Setelah berkata seperti itu Aries berjalan keluar dari kamar inap Leona.

"Aku harap kalian tidak memperlibatkan aku dan perusahaan jika itu terjadi." lanjutannya kemudian membanting pintu.

Aries lah yang paling lelah dalam menyelesaikan semua masalah yang Leona lakukan.

Dia yang paling lelah, karena setelah kecelakaan itu Papanya pensiun menjadi CEO perusahaan, dialah yang menggantikannya.

Perusahaan yang dibangun oleh Papanya dan sangat ia cintai ia lindungi dengan susah payah, tapi adik perempuannya itu, menghancurkan semuanya.

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang