Dua Puluh Sembilan

8K 653 28
                                    

Sesuatu yang merepotkan terjadi.

Ulang tahun Leona dan Papanya.

Acara itu akan diadakan secara bersamaan atas permintaan Tuan Leonardo.

Leona lahir pada tanggal 20 Agustus sedangkan Tuan Leonardo pada tanggal 21 Agustus.

Hanya beda sehari.

Tiap tahun ulang tahun keduanya akan diselenggarakan pada saat yang bersamaan, Tuan Leonardo sangat memanjakan putri bungsunya itu.

"Jangan khawatir, kamu tidak perlu melakukan apapun, yang penting Papa ingin kamu hadir dan merayakannya bersama Papa."

Nana tersenyum tipis, dia hanya perlu hadir kan? Sepertinya tidak masalah, jika itu pesta besar kemungkinan Athan akan datang dan Nana bisa kembali menyakinkan pria itu.

Tolong percayalah padanya Athan.

Nana benar-benar lelah, dia ingin pergi dari sini.

"Papa akan menjaga kamu, percaya pada Papa, jangan takut."

Nana akan berusaha, dia akan berusaha untuk membuat pria paruh baya ini bahagia.

Dia terlalu tua untuk disakiti, umur segitu bukanlah umur untuk merasakan kesedihan, umur segitu ada agar kita membuat orang kesayangan kita bahagia.

Percayalah.

Hal yang sama hari ini, tidak akan bertahan selamanya.

"Oh yah dimana Cancer, Papa engga lihat dia akhir-akhir ini?"

Saat ini mereka sedang makan malam, padahal Nana berusaha menelan makanannya dengan susah payah, namun ketika mendengar nama itu dia ingin kembali memuntahkannya.

Nana meminum air banyak-banyak.

Aries melirik wanita itu sebelum akhirnya berujar. "Dia sibuk Pa di kantor, Papa kan tahu entah apa-apa yang dia kerjain." Cancer itu ahli dengan komputer, jadi jangan tanyakan apa saja yang bisa ia lakukan.

"Begitu, Papa kangen dia." Tuan Leonardo tersenyum tipis. "Sudah lama tidak melihatnya."

"Papa bisa bertemu dengannya di kantor, nanti Aries bilang padanya untuk pulang sesekali."

"Baiklah, terima kasih sayang."

"Papa jangan terlalu keras berpikir, tidak apa-apa, Leona baik, Cancer baik, Carpi baik bahkan dia juga udah punya anak sekarang."

Beberapa hari yang lalu Casia kakak ipar Leona sekaligus istri kakak laki-laki keduanya melahirkan seorang putra yang tampan, saat ini keduanya tidak ada di rumah, mereka menghabiskan lebih banyak waktu di rumah sakit, katanya sih bayi Casia terlalu lama di dalam perut, dia harus dirawat karena meminum air ketuban.

Semoga bayi itu baik-baik saja.

Nana ingin berkunjung, tapi dia takut.

Takut.

Nana tidak bisa berbohong, meskipun Aries mengurungnya, dia merasa aman di Mansion ini terutama kamarnya Leona.

"Aries kamu bantu Leona yah?"

Aries mengangguk mengerti. "Papa tenang aja." Meskipun dia membenci adiknya itu, dia juga tidak tega melihatnya seperti ini.

"Tante Nana, lihat...."

Nana tertegun, dia menggeleng kecil dan menatap Chiara yang yang tiba menghampirinya dan memberikannya sepiring Daging.

Itu daging yang sejak tadi sibuk ia potong kecil-kecil.

Nana kira gadis kecil itu akan memakannya, ternyata dia memberikannya padanya.

Mata Nana berkaca-kaca.

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang