Athan memasuki Cafe tempat dia dan pria itu janjian dengan wajah panik, pria itu baru saja pulang dari kantor ketika mendapatkan pesan yang cukup membuatnya jantungan dan hampir gila, seseorang yang dia ketahui sudah tiada ternyata masih hidup selama ini, dia bersembunyi entah dimana dan kembali sesuai dengan janjinya pada Athan.
Nauval melambaikan tangannya pada Athan yang mematung di depan pintu masuk, dia sengaja memilih meja yang secara langsung mengarah dengan pintu masuk.
Athan mendekatinya dengan langkah cepat tanpa mengatakan apapun dia menarik kerah kemeja Nauval. "Bangsat, lo kemana aja sialan?"
Nauval tertawa kecil, astaga sudah lama dia tidak melihat Athan semarah ini. "Duduk bro, dilihatin orang."
Athan melihat sekitarnya, mereka menjadi pusat perhatian sekarang, menghela nafas dia melepaskan kerah kemeja Nauval dan duduk di hadapan pria itu.
"Apa kabar?" tanya Nauval.
"Menurut lo?" balas Athan.
Menurut Nauval sih Athan jauh dari kata baik-baik saja, dia kurus seperti seseorang yang tidak diurus, yah penampilan bagus hanya kurang berisi aja.
"Engga baik."
"Lo darimana aja? Gue dengar lo udah mati." ketus Athan.
"Gue emang udah mati, hidup lagi."
"Gimana konsepnya?"
"Ada deh, nama gue sekarang Navier bukan Nauval."
"Idih, sok keren anjir." Athan berdecak kesal. "Terus gue lihat dari penampilan lo, kayaknya tujuan lo berhasil?"
Nauval mengangkat bahu bangga. "Jelaslah, gue bahkan jadi orang penting di organisasi."
"Jadi sekarang lo mau bunuh wanita itu?"
Wajah Nauval berubah, dia menatap Athan serius. "Engga."
"Hah?!" Athan marah, emosinya tersulut. "Lo gila, karena dia nyokap gue mati, karena dia adik gue engga bisa lihat ibu mereka, Papa gue stress bahkan Nana, karena dia juga Nana mati, untuk apa lo kembali kalau engga punya niat untuk balas dendam?"
Nauval terdiam sejenak, jemairn mengetuk-ngetuk atas meja dengan pandangan fokus pada Athan. "Gimana yah gue jelasnya, hm, bingung gue, gue juga sebenarnya engga percaya tapi itu nyata."
"Maksud lo?" tanya Athan, basa-basi sekali temannya ini, terus terang aja udah.
"Leona itu Nana." tegas Nauval.
"Hah?"
"Leona itu Nana."
"Hah?"
"Leona itu Nana."
Athan bersiap melemparkan kopi hitam yang ia pesan ke wajah pria itu. "Sekali lagi lo ngomong gue siram nih."
"Ck, Leona itu Nana."
Nauval beneran di siram dong, untung kopinya dingin.
"Lo gila yah?! Ketularan tuu cewek?! Nana itu engga ada Nauval, engga mungkin dia tiba-tiba masuk ke tubuh Leona..."
"Nyatanya memang gitu." ujar Nauval, dia membersihkan kopi di wajahnya dengan sapu tangan. "Ikut gue, gue buktiin."
Athan terdiam. "Dia ada disini?! Lo tahu kan sekarang mereka lagi sibuk-sibuknya cari dia, gila lo." bisik Athan, keadaan perusahaan menjadi suram karena itu.
Semua orang terlihat lelah dan bingung mencari dimana keberadaan Leona.
"Lo percaya gak?"
Athan berpikir keras, sebenernya dia tidak tahu mau mempercayai apa, sejak acara ulang tahun mantan CEO perusahaannya itu dia dipenuhi keraguan dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leona (The End)
Romance~Don't copy my story if you have brain~ Nana menyukai teman kakak laki-lakinya sekaligus tetangganya Athan. Nana dan Athan itu berbeda 8 tahun, meskipun begitu Nana masih tetap menyukai Athan. Namun pada akhirnya takdir berkata lain. Ini cerita ke-7...