Tiga Puluh Lima

8.6K 773 10
                                    

Nana membuka matanya, dia kembali batuk karena air memasuki hidungnya secara berlebihan.

Benar-benar sangat menyiksa, tolong berhentilah menyiramnya.

Apa yang terjadi?

Diamana lagi ini?

Kenapa dipenuhi oleh pria-pria tanpa atasan?

Nafas Nana memburu, dia menatap sekitarnya dengan tatapan nanar.

Mencari-cari seseorang diantara puluhan pria yang tidak ia kenal.

"Kak Nauval....." panggil Nana, suaranya lemah.

"Lo suka cowok tampan kan?"

Nana segera menatap lurus ke depan, diamana suara itu berasal.

Nafas Nana tercekat melihat penampilan kakaknya.

Siapa pria ini?

Dia tidak mengenalinya.

Mata hitam tajam, rambut acak-acakan, tato di dada, keberingasan, kebebasan, kesengsaraan dan penderitaan terlihat jelas di wajah pria di hadapannya ini, sangat berbeda dengan wajah kakaknya di masa lalu.

Pria itu tertawa geli melihat ekspresi Leona, dia berjalan mendekati wanita itu dan menyiramnya dengan sebotol alkohol yang ia bawa.

Nana menggelengkan kepalanya, berusaha menghindari.

Tangan besar itu mencekram dagunya, dia meminumkan paksa sebotol alkohol lainnya pada Nana.

Nana gelagapan, dia tidak diizinkan untuk menolak, pria itu menekannya.

Dia menyiksanya.

"Berhenti....aku mohon....kak Nauval...." Nana menangis sedih, hatinya sakit, bahkan kakaknya sendiri juga tidak mempercayainya.

Pria itu menampar wajah Nana dengan keras, telinga Nana berdengung.

"Siapa yang lo panggil? Nama gue bukan itu, lalu jangan pura-pura jadi adik gue..." Rambut Nana ditarik kasar, dia dipaksa mendongak. "Dia udah mati, dan lo adalah pembunuhnya."

Nana tertegun.

Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Kenapa tidak ada yang percaya padanya?

Apa se-mustahil itu mencari seseorang yang percaya padanya?!

Siapa yang harus ia percayai sekarang?

Bahkan kakaknya sendiri tidak mau mempercayainya.

"Aku Nana! Aku Nana! Aku adik kakak! Aku beneran Nana!" seru Nana, dia benar-benar putus asa. "Percaya sama aku, aku beneran Nana! Aku pernah ngasih mangga curian di hari ulang tahun kakak karena engga punya uang! Aku pernah jatuh ke parit karena dikejar angsa, kakak ketawa tapi meskipun begitu kakak tetap gendong aku yang bau di punggung kakak! Aku pernah curi gitar kakak diam-diam karena mau belajar sama kak Athan! Aku pernah baca surat cinta dari cewek yang nembak kakak dan ngejek kakak seharian! Aku pernah engga sengaja buka jendela kamar kakak dan karena itu kucing jadi masuk terus pup di kasur kakak!"

Pria itu terdiam mendengarnya.

"Apa lagi? Apa lagi yang kurang? Apa yang harus aku lakukan supaya satu orang aja percaya kalau aku beneran Nana! Aku Nana! Adik kakak yang berusia 15 tahun, mati karena kecelakaan mobil, aku pikir aku udah mati eh tahunya aku malah masuk ke tubuh Leona! Seseorang yang dibenci semua orang! Aku harus menanggung semua rasa benci itu sendirian!"

"Kak Athan engga percaya sama aku! Aku mohon, percaya sama aku..." Nana menatap mata hitam pekat milik Nauval, mata yang sama dengan dirinya dulu. "Aku beneran Nana, adik kakak, aku tahu mustahil untuk percaya, tapi kalau bukan kakak siapa lagi yang harus aku percaya?"

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang