Tiga Belas

10.2K 775 22
                                    

Nana menghentakkan tangannya dengan kuat dan membuat infusnya terlepas.

Darah langsung mengalir dari tangannya.

"Sialan, lo gila?!" John menghentikan gerakan tangannya yang ingin membuka baju wanita itu, dia segera memanggil suster ke ruangan ini dan turun dari atas kasur Nana.

Nana tidak peduli, dia hanya diam menatap darah yang mengalir di tangannya tanpa emosi.

John tertegun melihatnya, wanita ini sudah gila? Itu yang ia pikirkan.

Harga diri John juga tersinggung, apa segitunya tidak mau untuk dia sentuh? Ada yang aneh dengan Leona, keanehan yang membuat John cukup yakin untuk tidak macam-macam dengannya jika ia tidak ingin melihat darah mengalir dari salah satu bagian tubuhnya.

Gadis itu nekat sekali.

Apa yang terjadi dengan wanita jalang ini?

Suster segera datang dan mereka menghentikan pendarahan di tangan Nana, mereka menyuruh John segera keluar karena memang pria itu seharusnya di larang masuk ke ruangan Nana, dia masuk tanpa izin.

"Gue mohon, gue mohon sama kalian, tolong bekerjalah dengan benar sebelum adik gue mati karena kelalaian kalian!" Capri marah besar pada penjaga kamar dan suster yang seharusnya menjaga Nana.

"Sudah saya bilang untuk tidak mengizinkan siapapun masuk, termasuk dua orang yang seharusnya kalian tahu siapa." Tuan Leonard marah besar setelah mengetahui apa yang terjadi pada putrinya.

"Tuntut aja Pa, kelalaian ini." Cancer sangat kesal sekarang.

Leona yang seharusnya membaik, jadi tambah buruk.

"Maafkan kami Pak, maafkan kami, kami akan bekerja dengan baik, tolong jangan tuntut kami."

"Sudahlah Pa, bawa aja Leona ke rumah, dia istirahat di rumah aja." ujar Capri. "Mereka tidak mungkin bisa menembus keamanan rumah."

"Kamu benar." Pria itu menatap Nana yang sedang menikmati paket McD yang ia belikan. "Kamu mau pulang Nana?"

Nana mengangguk secepat mungkin. "Iya, Nana baik, mau pulang."

Dia tidak mau disini lebih lama, lagian kenapa mereka semua tidak bisa meninggalkannya sendirian.

Dengan begitu setelahnya Nana langsung dibawa kembali ke mansion hari itu juga. Kali ini perjalanan pulang mereka berjalan dengan lancar tanpa hambatan dari wartawan atau massa, saat ini berita tentang Leona sedang tertutup dengan berita tentang John yang akan mengeluarkan singel dari album terbarunya.

Pria itu ternyata bukan sembarangan orang.

Dia tidak berdusta ketika ia mengatakan bahwa dirinya adalah pria tertampan di Indonesia.

Sialnya, pria tampan ini berusia 2 tahun di bawah Leona.

Dia baru 22 tahun.

Leona sialan, brondong pun lo gebet.

"Ini ponsel baru dan ini password ig lo." Sesampainya di rumah Cancer memberikan ponsel baru dan sebuah kertas pada Nana.

Nana mengambilnya, dia menatap pria itu dan tersenyum kecil. "Terima kasih kak." Nana tidak tahu darimana dia mengetahui keinginannya, yang jelas dia tidak peduli.

Cancer mengangguk. "Lo butuh yang lain?"

"Bisa tinggalin gue sendiri." jawab Nana.

"Baiklah, panggil pelayan jika butuh sesuatu." Cancer segera keluar dari kamar Nana.

Nana segera melakukan apa yang dia inginkan, dia menghapus semua foto Leona di Instagram lamanya hingga tidak tersisa satupun, dia tidak mengarsipkannya, dia langsung menghapusnya tanpa peduli foto apapun itu.

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang