Seorang pelayan memberi tahu Nana dan Navier tentang kedatangan Nauval bersama dengan seorang teman. Tanpa perasaan aneh Nana segera keluar dari ruang baca dan menemui pria itu di ruang tengah, setelah mendengar penjelasan Navier, tiba-tiba dia ingin memeluk kakaknya.
"Kak Nauval!" Nana memeluk leher Nauval dari belakang, pria itu duduk menungguinya.
"Senang banget nih, diapain lo sama si Bos?" tanya Nauval.
"Hehehe kami cerita tentang kakak." ujar Nana.
Navier duduk di sofa single, dia meminta pelayanan membuatnya teh.
"Oh yah lihat siapa yang duduk di depan gue?"
Penasaran Nana mendongak, kedua tangannya membelak melihat Athan yang menatapnya dengan pandangan kosong.
"Kak Athan..." Nana berujar lirih.
Athan menatap wanita di hadapannya dengan pandangan tidak percaya.
Seseorang yang selalu melihat mereka dengan tatapan menghina, sekarang sedang menatap temannya penuh kasih sayang bahkan memanggilnya dengan imut.
What the hell?!
Nana menjauh dari Nauval, dia merunduk.
Tetap saja Nana sedikit kecewa dengan Athan yang tidak mempercayai dirinya.
"Nana?" panggil Athan.
Nana menatap pria itu, dia mengangguk kecil. "Aku engga bohong, aku beneran Nana, kak Athan bisa nanyak apa aja kok, aku ingat, kemarin itu aku...aku tertekan banget jadi aku lupa hal-hal penting..." Nana mencekram ujung gaunya, mengingat bagaimana kehidupan di rumah Leona membuatnya hampir muntah.
"Sehari sebelum kecelakaan, lo ingat ngasih gue apa?" tanya Athan dengan jantung berdebar kencang.
Nana mengangguk. "Cookies kering yang aku buat di sekolah, besok paginya aku juga ngasih kak Nauval sebelum pergi kerja." Dia masih ingat dengan jelas.
"See?" Nauval menatap Athan. "Leona itu Nana." tegasnya kembali.
Athan mengusap wajahnya, dia benar-benar tidak percaya ini.
Astaga kalau itu memang benar.
Hal buruk apa saja yang ia lakukan setelah Nana sadar dari koma nya?
Athan berusaha mengingat semuanya, wajahnya berubah gelap membayangkan semua hal yang telah ia lakukan pada Nana.
Astaga, apa yang dia lakukan?
"Hah, wajah merasa bersalah..." ujar Nauval. "Apa aja yang lo lakuin ke adik gue? Jawab."
Athan menatap Nana. "Sorry gue, kakak..." Waduh dia bingung.
Harus memanggil dirinya apa untuk berbicara dengan Nana.
"Kak Athan aku benar-benar minta maaf sama kakak...." Nana angkat bicara. "Waktu itu kalau aja Tante Wulan engga datang untuk ambil raport aku, hal ini engga akan terjadi, maaf juga karena aku si kembar jadi engga bisa sama Mama mereka, karena aku juga Paman Andre stress, aku benar-benar minta maaf."
Athan tertegun, dia menggeleng kecil. "Engga, engga ada yang salah Nana, sejak awal Leona lah yang salah dia, dia yang menyebabkan semua ini, salahkan saja dia, jangan salahkan diri kamu."
"Aku juga Leona..." cicit Nana.
"Tubuhnya." tegas Nauval.
"Kakak juga minta maaf sama kamu, kakak melakukan hal-hal buruk dan engga percaya sama kamu." Athan berujar lembut, dia tersenyum tipis. "Maafin kakak yah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leona (The End)
Romance~Don't copy my story if you have brain~ Nana menyukai teman kakak laki-lakinya sekaligus tetangganya Athan. Nana dan Athan itu berbeda 8 tahun, meskipun begitu Nana masih tetap menyukai Athan. Namun pada akhirnya takdir berkata lain. Ini cerita ke-7...