Leona (The End)

Dua Puluh

I don't care.

Kalimat itu masih terngiang-ngiang di kepala Nana.

Apakah sebesar itu dampak dari kecelakaan 2 tahun lalu?

Hingga mengubah seseorang yang selalu tersenyum menjadi perenung.

"Gue dengar lo nolak tawaran John, benar?"

Nana terkejut, Aries tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa pemberitahuan, wanita seperti bersiap-siap untuk tidur karena saat ini di menggunakan luaran piyamanya.

"Iya, Papa juga setuju." Nana sudah membicarakannya dengan pria itu.

"Kenapa di tolak? Ini kesempatan bagus untuk masa depan lo, bukannya lo pengen jadi aktris kayak Mama?"

Nana terdiam.

Selian seorang model Anna Walker adalah seorang aktris dan penyanyi terkenal, dia adalah wanita yang multitalenta. Nana mengetahui sesuatu akhir-akhir ini, musik yang dulu suka didengar oleh kedua orang tuanya adalah musik milik Anna Walker.

"Gue engga berbakat." Nana bukanlah Leona, dia juga tidak memiliki keinginan untuk menjadi seseorang yang terkenal.

Menjadi aktris itu artinya tidak memiliki privasi, semua orang akan ikut campur dalam urusan kehidupan kita.

"Kasian sih John, di tolak habis-habisan." Aries tertawa miris. "Btw beberapa hari yang lalu gue dengar lo main piano, kemampuan lo udah balik?"

Nana memang melatih dirinya untuk terus belajar piano, entah kenapa tuts keyboard itu tidak terasa asing lagi untuknya, dia tinggal membaca buku tentang nama dari tuts keyboard itu dan melodi itu langsung tertanam di kepalanya, dia menjadi lebih pandai sekarang.

Ternyata selain berbakat di atas kasur, Leona memiliki bakat tersembunyi.

"Iya, gue belajar lagi." Nana suka belajar tentang alat musik.

"Bentar lagi Papa ultah, ultah lo sama Papa kan dekat-dekatan, pasti dirayain barengan."

Oh yah makanya nama Leona diambil dari nama Papanya yaitu Leonardo.

Ulang tahun mereka hanya beda sehari, itu sebuah keajaiban dan langkah.

"Gimana kalau lo perform sesuatu di pesta itu nanti."

Eh?

Nana terdiam.

"Yah sekali-kali buat Papa bahagia, engga ada salahnya kan?" Aries tersenyum miring.

Terkadang Nana bingung, wanita itu sebenarnya membencinya atau apa?

Sifatnya tidak bisa dimengerti.

Kadang baik, kadang buruk.

Namun Nana tahu satu hal, Aries sangat menyayanginya Papanya.

"Lihat nanti." ujar Nana. "Gue baru aja mulai belajar."

"Terserah lo." Aries berlalu pergi.

Nana mendumel kesal. "Suka banget ilang-timbul."

Tapi perform di acara ulang tahun?

Hm, pastinya ini bukan acara ulang tahun kecil-kecilan seperti yang ia rayakan bersama Nauval dan Athan atau dengan kedua orang tuanya.

Pasti sesuatu yang besar, mewah dan dipenuhi banyak orang.

Kalau begitu Athan pasti hadir kan?

Mereka bisa bertemu lagi.

Sejak kejadian dua hari lalu, Nana bingung bagaimana cara mengatur pertemuan tanpa rencana dengan pria itu.