Dua Puluh Lima

8.5K 706 25
                                    

"Setelah syuting gue mau pergi."

Aries terkejut mendengar perkataan Leona, dia menatap wanita itu dengan bingung. "Mau kemana lo? Lari dari masalah?"

Nana menatap Aries, wajahnya terlihat pucat dan lelah. "Iya, gue engga sanggup."

"Dulu otak lo kemana? Lo yang mulai semuanya."

"Terserah lo mau bilang apa! Pokoknya gue mau pergi!" seru Nana.

Dia tidak mau ada disini.

"Engga." tegas Aries. "Kalau lo pergi, Papa sedih."

"Terus gue gimana? Gue harus gimana?!" Nana tidak sanggup lagi, bahkan matipun dia tidak boleh. "Gue engga boleh hidup tenang?"

"Kesalahan lo di masa lalu yang buat lo hidup engga tenang." tegas Aries.

"Itu bukan gue!"

"Terus siapa? Kembaran lo?" ketus Aries. "Selama 24 tahun jadi kakak lo, engga pernah tuh gue dengar tentang kembaran lo."

"Aries.....gue mohon...."

Aries berdecak kesal. "Ini kesalahan lo! Jangan pikir untuk kabur! Gue engga akan biarin lo pergi gitu aja!"

"Gue bisa gila!"

"Terus di masa lalu lo engga gila?"

Nana melempar mangkuk buburnya ke lantai. "Itu bukan gue! Gue bukan Leona! Gue Nana! Gue murid SMA yang ditabrak Leona!"

Aries tertawa ngakak. "Astaga, udah jadi gila lo? Cepat amat."

Nana menatap wanita tidak percaya. "Gue jujur."

"Jangan ngaco, jangan bawa orang yang sudah tiada Leona." tegas Aries, nada suaranya dipenuhi peringatan.

"Gue jujur! Gue Nana! Bukan Leona! Hei! Aries! Dengarin gue! Aries!"

Nana menatap wanita itu tidak percaya, dia pergi begitu saja tanpa mempercayai kata-katanya?

Sekarang apa yang terjadi padanya?

"Argh!" Nana memberontak di atas kasurnya, dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Tidak bisa.

Kedua kaki dan tangannya di ikat ke keempat sisi kasur, dia tidak diizinkan melakukan apapun.

Dia terjebak disini.

"Kakak! Tolongin Nana! Tolongin Nana! Kak Nauval! Tolongin Nana!" seru Nana, dia bahkan sudah tidak bisa menangis lagi sekarang, entah sudah berapa banyak air mata yang terbuang sia-sia, matanya bengkak dan perih, dia benar-benar gila.

Nana tidak bisa melakukan apa-apa.

"Tolongin Nana....kak Athan....kak Athan..."

Athan.

Hanya pria itu satu-satunya yang ada di dalam pikirannya.

Hanya dia yang masih hidup yang bisa menyelamatkan nya.

"Siapapun, tolongin Nana."

Tidak ada yang mendengar suaranya, tidak ada yang peduli, tidak ada yang mau tahu.

Semua orang di dunia ini meninggalkan Nana sendirian.

Mama.

Papa.

Kak Nauval.

Kak Athan.

Tante Wulan.

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang