"Hm, Leona tolong tatap John dengan penuh cinta bukan dengan penuh dendam." ujar sutradara utama di musik video ini.
Nana menatap John yang terus-menerus menatapnya penuh cengiran, dia memegang gelas kopi di tangannya dengan gemetaran.
"Nona Leona bukan seperti itu tatapan penuh cinta."
Kesal, Nana menatap sutradara itu penuh emosi.
"Maafkan saya." Sutradara itu langsung minta maaf.
Padahal dia tidak salah apa-apa.
John tertawa ngakak, astaga lucu sekali.
"Gimana caranya natap penuh cinta?" tanya Nana, dia saja tidak memiliki perasaan cinta pada siapapun di lokasi syuting ini.
"Anggap saja John seseorang yang anda cintai, apa anda tidak mempunyai seseorang yang anda cintai?"
"Engga." jawab Nana ketus.
Orang yang ia cintai tidak ada disini.
Semuanya pergi.
Pergi meninggalkan nya.
"Bagaimana ini, tidak bagus...."
Samar-samar Nana mendengar beberapa orang berbisik di belakangnya.
"Kalau gini mah mending undang aktris lain aja."
Kedua tangan Nana mengepal erat.
John memperhatikan ekpresif wajah wanita itu, dia segera meminta waktu untuk istirahat pada pihak produksi.
"Oke! Semuanya! Istirahat setengah jam!"
"Kapan siapnya kalau gini."
"1 jam lebih sia-sia."
"Dia engga berbakat jadi aktris."
Nana mengigit bibirnya, dia kesal, sangat kesal.
"Leona sayang, lagi mikirin apa?" tanya John dengan suara jenaka seperti biasanya.
Nana menatap pria itu, melihat wajahnya saja sudah menjijikkan, dia mau muntah.
Perutnya kembali sakit, rasanya seperti isi perutnya di acak-acak.
Nana keringat dingin.
Dia benar-benar tidak bisa.
Bagaimana ini?
Apa yang harus dia lakukan?
"Lo mau apa?"
Lamunan Nana terhenti, dia terkejut melihat Cancer di sampingnya yang sedang menahan tangan John yang akan menyentuh wajahnya.
"Eits, ada abang nya dong." John tertawa geli. "Ganggu aja lo berdua, ngapain kesini? CEO dan direktur perusahaan nganggur banget kayaknya."
Huh?
Nana melihat seseorang di belakang Cancer, ada Skyler disana sedang menatapnya lekat-lekat kemudian ada seseorang lagi dibelakang Skyler, dia menggunakan kemeja putih dengan jas berwana hitam yang disangkutkan di bahunya, dia sedang tertawa dengan beberapa bagian produksi.
Nana bangkit dari kursinya.
Kedua matanya membelak.
"Athan..." panggilnya.
Dia ada disini.
"Kenapa dia disini?" tanya Nana pada Cancer.
Meskipun merasa aneh, Cancer tetap menjawab. "Gue ajak, ini kan ide dia."
"Oh...."
Sakit kepalanya, perutnya yang melintir, rasa muntahnya langsung hilang melihat pria itu.
Dia tersenyum tipis, matanya dipenuhi rasa lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leona (The End)
Romance~Don't copy my story if you have brain~ Nana menyukai teman kakak laki-lakinya sekaligus tetangganya Athan. Nana dan Athan itu berbeda 8 tahun, meskipun begitu Nana masih tetap menyukai Athan. Namun pada akhirnya takdir berkata lain. Ini cerita ke-7...