Leona (The End)

Empat Puluh Tiga

Nauval langsung disambut oleh Cancer ketika dia memasuki rumah sederhana yang digunakan pria itu untuk menyekap Athan dan Paman Andre.

"Lihat siapa yang bangkit dari kematian..." ujar Cancer, dia menatap Nauval dingin.

Nauval tersenyum miring. "Terobsesi banget lo sama gue."

"Bukannya lo yang terobsesi sama keluarga kami?" Cancer berujar dingin. "Sampai nyulik Leona, masuk ke organisasi gelap, dan berniat balas dendam."

"Ups, jangan salahkan gue, salahkan Skyler, kenapa dia menggunakan layanan kami?" Nauval terkekeh geli. "Dia sendiri yang memberikan Leona pada kami, jadi jangan salahkan kami jika terjadi sesuatu."

Kedua tangan Cancer mengepal erat, dia tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol, tanpa apa-apa dia mengarahkannya pada Nauval.

"Diamana Leona?!" serunya.

Nauval melemparkan sebuah ponsel pada Cancer.

Cancer menangkapnya, dia menatap pria itu tidak mengerti dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya.

"Halo, kakak?"

Senyuman Cancer mereka, itu suara Leona. "Leona, kamu baik-baik saja, maaf, gue minta maaf tentang yang kemarin, lo dimana? Gue bakalan jemput sekarang, ayo kita balik kayak dulu lagi, tanpa ada hubungan yang seperti itu." Dia akan menunjukkan Leona dengan baik agar mau kembali bersamanya.

Cancer tidak mau Leona membencinya.

Dia akan menggunakan kata-kata yang baik lalu menjebaknya.

"Aku di mansion, sama kak Aries, Papa, Kak Carpi, Casia sama bayinya, dia udah izinin aku pulang."

"Cancer cepat balik, kita mau diskusi penting."

Itu suara Aries.

"Kakak jangan nyakitin siapapun, aku engga suka, sekarang lepasin mereka berdua yah? Jangan ngotorin tangan kakak."

"Oke-oke, kakak turuti semua kata-kata kamu, sekarang kakak lepasin mereka, kakak biarin mereka pergi."

"Makasih kak, aku gak apa-apa kok, dia engga ngapa-ngapain aku, jadi ayo pulang, ke rumah."

"Iya, nanti kakak nyusul."

"Aku tunggu."

Sambungan terputus.

"Puas?" ujar Nauval.

Cancer mengembalikan ponsel itu. "Mereka di dalam." tanpa mengatakan apapun pria itu segera pergi dengan mobilnya.

Nauval membuang ponsel itu ke tanah dan menginjaknya hingga hancur, rencananya berhasil.

Bodoh sekali.

Memang yah cinta dan nafsu membuat para pria menjadi gila, kalau tidak dikendalikan dengan baik cinta mereka bisa merusak wanitanya.

Nauval segera masuk ke dalam rumah itu, berniat membuka pintu ketika pintu itu sudah dibuka dari dalam oleh seseorang.

Nauval dan kedua orang itu saling menatap.

"Nauval! Astaga, kamu semakin ganteng aja paman lihat, bagaimana kabar kamu? Kemana aja kamu selama ini?" Paman Andre memeluk Nauval, dia menepuk-nepuk pundaknya.

Nauval menatap Athan meminta penjelasan.

Pria itu berbisik lirih.

Nanti gue jelasin.

Tanpa membuang banyak waktu mereka segera pergi dari rumah itu, Nauval menyuruh anak buahnya untuk membersihkan sisanya. Di dalam mobil Nauval dan Athan menjelaskan kebenarannya pada paman Andre, awalnya pria itu tidak percaya, tapi setelah melihat keseriusan di wajah kedua pemuda itu dia memutuskan untuk sedikit percaya.