Dua Puluh Dua

8.2K 694 10
                                    

Nana membaca naskah yang diberikan Aries padanya, naskah itu berisi beberapa adegan dan dialog-dialog kecil yang harus ia katakan selama pembuatan MV yang berdurasi 5 menit itu.
Banyak sekali yang harus di lakukan dan semua hal itu harus dipotong menjadi 5 menit adegan, ternyata proses pembuatan MV tidak lah mudah.

Untungnya dia tidak harus melakukan adegan intim dengan John, mentok cuma lari-larian dipinggir pantai dan pegangan tangan di akhir MV ketika tokoh utama wanita nya meninggal karena kecelakaan.

Perasaannya aja atau bukan apa John terinspirasi dari kejadian Leona untuk membuat lagu dan MV ini.

Nana mengambil headset nya, selain naskah Aries juga memberikannya sampel lagu utama Album yang berjudul Comeback ini.

Menekan tanda mulai, Nana langsung terpesona mendengar suara John yang lembut, tegas, dan lantang.

Setiap hari aku hadir melihatmu.

Membawa diriku yang kacau karena mu.

Matamu terpejam, tubuhmu melemah.

Air mata tidak bisa untuk mengungkapkan.

Perasaan ini....

Maafkan aku, aku selalu membisikan hal itu sebelum pulang.

Hubungan ini tidak jelas, tapi kenapa aku hancur melihat mu terluka.

Kembali lah, kembali lah padaku.

Aku akan menjadi apapun yang kamu inginkan.

Aku minta maaf.

Aku tidak menyadarinya.

Betapa pentingnya dirimu sebelum aku kehilangan mu.

Kembali lah, kembali lah.

Aku akan menjadi pria yang sempurna untukmu.

Aku akan memperlakukan mu lebih baik

Aku akan mengatakannya pada mu..

Setiap saat....

Sampai kamu menerima.

Perasan ku yang mencintaimu.

Air mata Nana jatuh setelah mendengarnya, benar-benar lagu yang ditulis dengan penuh harapan dan cinta.

John sangat berbakat.

Melodinya juga sempurna, perpaduan antara gitar dan piano.

Membuatnya merasa melankolis, yah sejak awal Nana adalah tipe orang yang melankolis.

"Sial...." Nana menghapus air matanya.

Nauval.....

Kakaknya.....

Dia hampir saja melupakan fakta kalau pemuda itu sudah tiada.

Nana mengigit bibirnya erat, dia memukuli dadanya yang kembali terasa sesak.

Kembali lah, kembali lah.

"Kakak, apa yang harus aku lakukan?" Nana berbisik parau. "Aku minta maaf, maafkan aku."

Nana merasa sangat bersalah.

Semua ini karena dirinya.

Karena dirinya.

Dia lah yang salah.

Seandainya, seandainya saja dia tidak terlahir, Nauval pasti tidak akan merasakan sakit untuk kedua kalinya.

"Nana?"

Dengan wajah penuh air mata Nana menatap Cancer yang masuk ke kamarnya.

Pria itu terlihat khawatir, berkas di tangannya langsung jatuh. "Ada apa? Apa ada yang menganggu mu lagi?" Dia menghampiri Nana dan duduk disampingnya.

Leona (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang