Hari ini Kimberly memiliki jadwal kuliah hingga malam, sementara Keirlan sudah selesai saat siang tadi.
Karena tidak ada hal yang ingin dilakukan laki-laki itu, Kimberly memintanya untuk berdiam diri di apartemen saja karena teman-temannya yang lain juga memiliki urusan.
"Kalo mau keluar bilang ke aku, ya?" pinta Kimberly yang kini tengah berbicara dengan Keirlan melalui ponselnya.
Laki-laki itu menghubunginya setelah sampai di apartemen.
Saat ini Kimberly tengah berada di dalam gedung fakultas bisnis, gadis itu duduk di salah satu sofa yang tersedia di gedung itu dengan sebuah laptop di pangkuannya.
Ia tengah melihat ulang power point yang ia dan teman-teman sekelompoknya buat untuk presentasi nanti.
"Hey, Kim!" sapa seorang laki-laki yang datang menghampiri Kimberly dan duduk di sofa sebelah gadis itu.
Merasa namanya disebut, Kimberly mendongak, gadis itu tersenyum mendapati teman sekelompoknya sudah datang.
"Hi, Mike."
"Dimana Keirlan?" tanya Mike yang celingukan kesana-kemari, mencari keberadaan laki-laki yang selalu bersama Kimberly itu.
"Dia pulang duluan," balas Kimberly.
Mike menganggukkan kepalanya, remaja asal Sydney itu memang paham dengan bahasa sehari-hari Indonesia karena di sekolahnya dulu ada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal itu membuatnya cukup lancar saat berbincang dengan Kimberly maupun teman-temannya yang berasal dari Indonesia.
Ditambah lagi, Mike tipe orang easy going. Siapa saja nyaman saat berbicara dengan laki-laki itu.
Kecuali Keirlan, laki-laki itu sudah memasang siaga satu saat Mike menatap Kimberly dengan tatapan tertarik.
"Oh, dimana yang lain?" tanya Mike yang baru menyadari jika sedari tadi Kimberly hanya seorang diri.
"Liam beli makanan, Wei Wei ke toilet," balas Kimberly yang tidak mengalihkan pandangannya dari laptop.
"Okay, what should I do?" tanya Mike.
"Nothing, tunggu mereka aja."
Time membutuhkan waktu yang lama untuk menunggu teman-teman mereka datang, setelah itu mereka masuk ke dalam kelas bersama.
👶🏻
Setelah berjam-jam berada di dalam ruangan yang hanya berisi suara penjelasan dari para mahasiswa yang sedang melakukan presentasi dan juga dosen yang berkomentar, akhirnya Kimberly bisa keluar dari ruangan ini juga.
Gadis itu tersenyum lega karena presentasinya berjalan dengan lancar, komentar dari dosen juga cukup membuatnya puas.
"Hey, wanna beer?" tanya Liam secara tiba-tiba.
"Bro, they're eight teen," sahut Mike yang tiba-tiba datang dan merangkul Liam.
"It's legal," ujar Liam.
"Sorry guys, I can't drunk before twenty," sahut Wei Wei, gadis asal Beijing itu menolak ajakan Liam.
"Ahh, i see, what about you, Kim? wanna join us?" kata Liam yang kini menatap ke arah Kimberly yang sedari tadi hanya menyimak.
Tentunya gadis itu menolaknya dengan tegas, ia sangat tidak suka dengan semua yang berbau alkohol, apalagi mengkonsumsinya.
Ditambah lagi gadis itu melarang keras Keirlan untuk minum-minum seperti yang lainnya, jadi tidak adil rasanya kalau ia malah mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!