[ part 39 ]

1.6K 148 2
                                    

Kimberly yang saat itu tengah berbincang dengan Maudy terkait pekerjaan, harus berhenti bicara ketika mendengar suara ketukan pintu dan setelahnya disusul dengan suara tangisan dari Keith yang berada di gendongan Ryker.

Sang Kakak menurunkan sang adik hingga membuat sang adik kemudian berlari ke arah mamanya dengan kedua tangannya yang terulur kedepan, Kimberly pun sontak mengangkat tubuh Keith dan membawanya ke pangkuannya.

"Kenapa, Sayang?" tanya Kimberly dengan lembut namun tidak ada tanggapan dari Keith, anak itu hanya menangis.

Kimberly pun menatap ke arah Ryker, meminta penjelasan dari laki-laki itu yang sayangnya dibalas gelengan tidak tahu darinya.

Waktu Ryker menjemput Keith di sekolahnya, adiknya itu sudah terlihat murung dengan bibirnya yang mengembik dan bersiap untuk menangis. Saat ditanya, Keith hanya mengatakan 'mama' dan setelah itu menangis.

Ryker mencoba untuk menenangkan Keith, namun tak kunjung berhasil hingga lima menit kemudian. Akhirnya, ia memutuskan untuk membawa Keith menemui Kimberly.

Selama perjalanan ke kantor Kimberly, Keith hanya diam dengan sesekali sesegukan. Lalu, saat mereka sudah sampai di depan ruangan Kimberly, adiknya itu kembali menangis.

"Keith diem aja daritadi, baru nangis pas didepan," kata Ryker.

Kimberly menganggukkan kepalanya, ia akan membiarkan Keith menangis sampai puas dan mau bercerita sendiri. Wanita itu melihat ke arah jam digital yang ada di mejanya, lalu menatap Ryker.

"Udah makan?" tanya Kimberly.

"Belum," balas Ryker jujur.

"Makan bareng aja, nanti Keirlan kesini," ujar Kimberly yang dibalas anggukan oleh Ryker.

"Biar aku aja yang jagain Keith, Kak," kata Ryker ketika sadar jika Kimberly masih harus bekerja karena asistennya itu terlihat sibuk membolak-balikkan sebuah dokumen.

"Nggak papa, kamu duduk aja," balas Kimberly yang mau tak mau dibalas anggukan oleh Ryker.

Laki-laki itu duduk di sofa yang ada di ruangan itu dan mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi apa saja agar tidak membuatnya bosan.

Namun, baru beberapa menit ia berkutat dengan ponselnya, ia sudah merasa bosan. Ryker bukan tipe orang yang kecanduan dengan gadget, laki-laki itu akan cepat bosan jika hanya bermain dengan ponselnya saja.

Ryker melihat sekelilingnya, mencari sesuatu yang setidaknya bisa ia baca. Namun matanya malah terpaku pada Kimberly yang tengah membahas sesuatu bersama asistennya dengan tangannya yang sesekali mengusap kepala atau punggung Keith.

Kalau boleh jujur, Ryker kagum pada Kimberly. Tidak hanya pada wanita itu saja, melainkan Keirlan juga. Di usia mereka yang masih muda, mereka sudah bisa menghandle perusahaan besar yang memiliki banyak saingan.

Selain itu, Ryker juga mengagumi kesetiaan mereka pada satu sama lain. Tidak semua orang dapat bertahan dengan satu orang saja, bahkan orangtuanya saja pernah ketahuan selingkuh meskipun mereka saling mencintai.

Dan Ryker juga mengagumi bagaimana mereka menunjukkan kasih sayang mereka pada satu sama lain, bagaimana mereka dapat saling melengkapi, dan masih banyak lagi yang bisa ia kagumi dari Keirlan dan Kimberly.

Bisa dikatakan, hubungan mereka adalah impian semua orang.

"Mama.."

Ryker menajamkan pendengarannya saat mendengar suara kecil Keith memanggil Kimberly, laki-laki itu ingin tahu kenapa adiknya menangis.

"Iya, Sayang?" balas Kimberly dengan nada yang lembut.

"Mama love me?" tanya Keith yang membuat Kimberly sontak mengangkat tubuh kecil Keith agar duduk di atas meja kerjanya dan berhadapan dengannya.

Giant Baby S2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang