[ part 13 ]

1.8K 146 3
                                    

🌷 Selamat pagi, semoga harimu cerah! Jangan lupa sarapan sebelum beraktifitas and happy reading!


👶🏻

Pagi ini, tumben sekali Keirlan bangun lebih dulu daripada Kimberly. Laki-laki itu menatap wajah tidur istrinya dalam diam, puas mengamatinya, ia beranjak dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi.

Usai mencuci mukanya, laki-laki itu duduk di pembatas balkon dengan tangannya yang memegang remote control. Kali ini ia memainkan pesawat jet nya, namun karena pencahayaan di pagi hari ini masih terlalu redup, Keirlan tidak begitu jelas bisa melihat pesawatnya terbang.

"Damn!" umpat Keirlan ketika mainannya menabrak sebuah pohon dan jatuh.

Dengan buru-buru, Keirlan keluar dari kamarnya dan pergi ke halaman belakang. Laki-laki itu mengambil mainannya yang rusak pada bagian depannya itu.

"Siapa sih yang nanam pohon disini?!" seru Keirlan kesal seraya menendang pohon di depannya itu.

"Bangsat!" umpat laki-laki itu ketika ia terlalu keras menendang pohon itu hingga membuat kakinya yang hanya dibaluti sandal rumah terasa sakit.

Tak mau rasa kesalnya semakin bertambah, Keirlan memilih untuk masuk ke dalam rumah dengan langkah sedikit pincang.

Sesampainya di kamar, laki-laki itu mendapati Kimberly yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah segar.

"Kenapa pincang gitu jalannya?" tanya Kimberly yang membuat Keirlan mengerecutkan bibirnya kesal.

"Gara-gara pohon!" adunya.

"Pohon diem aja loh," jawab Kimberly yang membuat Keirlan semakin kesal.

"Au ah!"

Laki-laki itu melemparkan mainannya ke sembarang arah lalu berjalan menuju kasur dan tidur tengkurap di atas tempat tidurnya dengan kakinya yang sedikit menggantung.

Kimberly yang melihat tingkah Keirlan itu hanya menggelengkan kepalanya heran, suaminya ini kekanakan sekali.

"Lagian kamu mainan pesawat jam lima pagi," kata Kimberly sembari mengambil mainan yang dilempar oleh Keirlan tadi dan menaruhnya di atas meja.

Melihat adanya kerusakan pada bagian depan pesawat itu, jelas Keirlan tidak mau memainkannya lagi. Gadis itu akan membuangnya nanti.

Gadis itu duduk di bibir tempat tidur, lalu menepuk punggung laki-laki itu dan memintanya untuk duduk. Keirlan menurut meskipun wajahnya masih terlihat masam.

"Mana liat kakinya," kata Kimberly.

Keirlan memperlihatkan kakinya pada gadis itu, kaki laki-laki itu terlihat merah namun tidak ada luka lecet ataupun sejenisnya. Jadi Kimberly membiarkannya saja karena nantinya akan sembuh dengan sendirinya.

"Dasar bokem," cibir Kimberly pelan seraya menatap Keirlan yang tengah melihat kakinya.

"Biarin," balas Keirlan dengan nada sengak.

"Aku nggak bisa bayangin deh kalo kita punya anak nanti," ucap Kimberly.

Kimberly tidak bisa membayangkan kalau anak mereka nanti sifatnya sebelah duabelas seperti Keirlan, ia mungkin menyerah saja. Gadis itu sudah cukup sabar menghadapi kelakuan Keirlan.

"Ah, jangan gitu!" rengek Keirlan seraya menggenggam tangan Kimberly.

"Ilan juga maunya punya anak kaya Lily," cicit laki-laki itu.

"Terus kalo anak kita kaya kamu, kamu nggak mau nerima gitu?" tanya Kimberly yang membuat Keirlan mengerecutkan bibirnya. Kenapa ia jadi serba salah begini?

Giant Baby S2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang