Setelah mereka seharian nongkrong di cafe, mereka memutuskan untuk kembali ke apartment, sudah lama sekali mereka tidak mengunjungi apartment milik Keirlan dan Kimberly itu.
"Kalian duluan aja, kita mau beli sesuatu," ujar Kimberly ketika mereka keluar dari mobil masing-masing dan hendak masuk ke dalam gedung.
"Kemana?" tanya Keirlan.
"Mini market," ujar Kimberly.
"Ikut," kata laki-laki itu namun dengan cepat dibalas gelengan oleh Kimberly.
"Kamu duluan aja sama anak cowok yang lain, bentar aja kok."
Keirlan menganggukkan kepalanya, membuat Kimberly tersenyum simpul dan pergi bersama sahabat ceweknya.
"Mau kemana mereka?" tanya Gabriel.
"Mini market," balas Keirlan singkat.
"Oh."
Ke-empat remaja itu masuk ke dalam gedung dan pergi ke lantai apartment yang mereka tuju, kenapa hanya empat? karena David tidak bisa ikut bersama mereka lagi setelah dari cafe.
Laki-laki itu disusul oleh pengawalnya dan dimintai untuk pulang oleh Ayahnya, yang lain pun tidak bisa menahannya karena perkataan Ayah David adalah perintah.
"Lah? kenapa kesini?" tanya Rafael karena mereka melewatkan pintu apartment milik Kimberly dan Keirlan, malah pergi ke pintu apartment depan apartment Gabriel.
"Apart Gallen," kata Gabriel.
Keirlan hendak menekan kata sandi apartment itu, namun ia teringat jika laki-laki itu tidak tahu sandi apartment milik adiknya, akhirnya ia menekan bel disana.
"Gue baru sadar nggak tau password apartment lo," kata Keirlan begitu Gallen membukakan pintu untuk mereka.
"Abang nggak nanya," balas Gallen yang membuat Keirlan memutar bola matanya malas, adiknya semakin menyebalkan.
Keirlan berlalu melewati Gallen dan duduk di sofa, triplet yang sudah lebih dulu duduk disana pun menyapanya.
"Sampe kapan disini, Bang?" tanya Saga.
"Bulan depan," balas Keirlan.
"Bang, mau balapan sama gue nggak?" tanya Gara yang kini memperlihatkan cengirannya.
"Ayo," kata Keirlan.
"Gue join leh nggak, Bang?" tanya Alga yang dibalas anggukan oleh Keirlan.
Laki-laki itu menerimanya karena ia juga ingin melihat kemampuan mereka, kata Gallen mereka lebih cepat daripada bocah itu.
"El, bukannya dia bocah yang waktu itu?"
Keirlan menoleh ke arah Jayden begitu Herald datang dan melihat penampilan anak itu dari atas hingga bawah.
"Tumben lo inget? kejadian dua hari lalu aja lo lupa," sindir Rafael yang membuat Jayden mendengus kesal.
"Maksud lo bocah yang waktu itu apa?" tanya Gabriel.
"Waktu bokapnya Keirlan ditangkep, gue liat bocah mohon-mohon ke polisi biar lepasin Om Deon, terus itu bocah manggil Om Deon pake sebutan Papa. Itu dia," jelas Rafael sembari menunjuk ke arah Herald yang menampilkan ekspresi terkejut.
"Kenapa gue nggak denger?" tanya Keirlan.
Jayden berdecak. "Lo aja nyuruh kita langsung diem," katanya.
Gallen yang mendengar itu langsung pergi ke kamarnya, lalu keluar dengan membawa sebuah pigura kecil.
"Lo pernah bilang, kalo Papa lo ngedekem di penjara. Orangnya dia?" tanya Gallen pada Herald, laki-laki itu menunjuk wajah Deon yang ada di pigura itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!