[ part 15 ]

1.7K 142 2
                                    

Satu tahun kemudian.

"We did it! yeeee!!"

Kesembilan remaja itu melemparkan toga mereka ke udara, mereka sangat senang karena akhirnya lulus setelah bertahun-tahun mengemban pendidikan di negeri orang.

"Ayo fotbar woi!" seru Rafael yang kini mengeluarkan ponselnya, laki-laki itu meminta Gallen yang hadir di acara wisuda mereka untuk mengambil foto mereka bersama.

"Nggak nyangka gue, dari kita SD sampe lulus kuliah bareng-bareng terus kaya gini," celetuk Gabriel yang membuat mereka menatap satu sama lain, lalu tersenyum lebar.

"Setelah ini kita bakal mencar, kan? gue harap kita masih tetep saling komunikasi, gue nggak mau lost contact sama kalian," imbuh Serlin.

Setelah ini, mereka akan berpencar ke seluruh penjuru dunia karena mengejar cita-cita mereka masing-masing, meskipun ada beberapa yang masih menetap di Indonesia seperti Keirlan, Kimberly dan David.

Rafael akan pergi ke Canada bersama Adira untuk menyusul orang tua mereka, Jayden pergi ke Korea Selatan yang juga harus meneruskan usaha orang tuanya disana, Serlin akan melakukan solo traveling ke seluruh dunia sebelum pulang ke Indonesia lagi atau ke China untuk bertemu orang tuanya, Jovanka pergi ke London dan Gabriel akan melanjutkan usaha Papanya yang ada di Italia.

Sementara David, tentu saja laki-laki itu menetap di Indonesia karena ia adalah keturunan bangsawan dan juga merupakan putra mahkota.

Keirlan dan Kimberly juga menetap di Indonesia untuk melanjutkan perusahaan milik orang tua mereka, Keirlan juga berhenti mengikuti balapan motor.

"Kita nggak mungkin lost contact, orang perusahaan yang mau kita pegang aja berhubungan," kata Jayden.

"Oh, iya deng." 

"Ser, balik Indo ntar jangan lupa bawa jodoh," ujar Rafael, laki-laki itu pasti akan merindukan hari-hari dimana ia menjahili gadis itu.

"Yoi," balas Serlin.

"Kasian jomblo sendiri," ledek Jayden.

"Mon maap nih, standar gue tinggi," balas Serlin seraya menatap laki-laki itu dengan tatapan sinis.

Memang dari sembilan remaja itu hanya Serlin sendiri yang masih jomblo, bahkan orang sependiam Jovanka saja sudah memiliki kekasih. Sementara David, laki-laki itu sudah memiliki tunangan karena perjodohan.

"Iye, dah!"

"Nah, kalian kapan rencana mau punya buntut?" tanya Rafael pada Keirlan dan Kimberly yang sedari tadi hanya menyimak percakapan para sahabatnya.

"Nunggu kalian nikah," balas Kimberly.

"Yaelah lama bener," cibir Serlin.

"Makanya buruan cari cowo, gue sih tahun depan nikahnya," timpal Jayden dengan ekspresi songongnya, membuat Serlin mendecih pelan sembari menatap laki-laki itu sinis.

"Dibilang standar gue tinggi!"

"Lo berdua kalo nggak ribut bisa mati ya?" tanya Adira yang mulai jengah mendengar perdebatan dua sahabatnya itu.

Kimberly menggelengkan kepalanya pelan, lalu menoleh ke arah suaminya ketika merasakan tarikan pada jubahnya yang dimana pelakunya adalah laki-laki itu.

"Kita belum foto bareng," kata Keirlan.

"Oh iya," balas Kimberly sembari tersenyum lebar, untung saja laki-laki itu mengingatkannya karena ia sendiri tidak ingat.

Giant Baby S2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang