Hari ini, kediaman keluarga inti Keirlan itu tampak ramai dengan suara dua orang remaja dan satu balita yang tengah berdebat.
"It's halloween party, Keith. You should to wear a scary costume even your face didn't match for scary things," kata Gallen sembari menenteng tiga buah costume berukuran kecil. ( Ini Halloween, Keith. kamu harus pakai kostum yang serem walaupun mukamu nggak cocok. )
Gallen membeli costume itu di London sebelum pulang ke rumah, ia tidak hanya membelikan untuk Keith, melainkan keponakan-keponakannya yang lain juga.
"I don't wanna wea dat! I wanna be Spidemann!" tolak Keith dengan tangannya yang terlipat di depan dadanya. ( aku nggak mau pake itu, aku mau jadi spiderman! )
"What about venom? it's looks like Spiderman too," sahut Herald yang membuat Keith memalingkan wajahnya dengan raut kesal.
Gallen tertawa, menepuk-nepuk bahu Herald. "Venom nggak mirip spiderman njir," katanya.
"Sama, anjir! beda warna sama motif doang," sanggah Herald yang kini memperlihatkan costume venom itu pada kakak kembarnya.
"Beda, nyet! Spiderman nggak punya gigi, gapunya cakar juga," balas Gallen.
"Makanya gue bilang beda motifnya!"
Disaat Gallen dan Herald beradu mulut, Keith sendiri sibuk mengobrak-abrik koper yang berisi costume anak-anak untuk halloween party. Iya, si kembar membeli costume halloween satu koper penuh hanya untuk para keponakan mereka yang hanya berjumlah tiga itu setelah mendengar kabar jika Keith ingin merayakan hari ulang tahunnya dengan tema halloween.
Sementara Kimberly, ia hanya duduk di sofa dengan sebuah laptop dipangkuannya. Gadis itu tampak fokus pada laptopnya dan sesekali melihat ke arah adik-adik iparnya dan juga anaknya yang tengah sibuk memilih costume untuk halloween nanti.
Kehadiran si kembar sangat membantunya karena mereka bisa menjaga Keith dan ia dapat bekerja lebih lama dari biasanya, untungnya Keith mau bermain dengan mereka meskipun ia harus berada dijangkauan anak itu.
"Mama, look Keith!" seru Keith yang membuat Kimberly mengalihkan atensinya dari laptop dan menatap putranya.
Kimberly tertawa pelan saat melihat Keith yang kini tengah memakai costume bajak laut, wajahnya pun digambar bekas jahitan disana.
"Mama, can I hijack Mama's heawt?" tanya Keith seraya mengacungkan pedang ke arah Kimberly. ( Mama, bolehkah aku membajak hati Mama? )
Gallen yang mendengar itu mendekat ke arah Keith dan membisikkan sesuatu pada anak itu.
"Hey Lady, can I hijack your heawt?" ujar Keith setelahnya. ( Halo Nona, bolehkah aku membajak hatimu? )
"You're already, Sir," ujar Kimberly disertai dengan senyuman manisnya. ( Anda sudah melakukannya, Tuan. )
Keith tertawa, anak itu menghampiri Kimberly dan mengecup pipi Mamanya.
"Muah! I love youu, Lady," kata Keith kemudian.
Kimberly tertawa kecil, berganti mencium seluruh wajah Keith yang membuat anak itu tertawa geli. Sementara Gallen dan Herald tersenyum bangga karena ajaran mereka berhasil.
"Gue jamin gedenya Keith nanti banyak yang suka," kata Gallen pada saudara kembarnya.
"Jelaslah bibit unggul," sahut Herald.
👶🏻
Saat ini, keluarga kecil Keirlan tengah berada di salah satu toko besar yang menyediakan keperluan untuk party atau acara-acara tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!