Karena mereka mendapatkan hari libur selama dua bulan kedepan, Keirlan dan Kimberly memutuskan untuk pulang ke Indonesia.
"Gallen belum pulang?" tanya Keirlan saat mereka sudah sampai di rumah namun tidak mendapati keberadaan adiknya.
"Balapan sama triplet dia," sahut Zeffrey yang duduk di ruang keluarga dengan popcorn di tangannya, pria itu tengah menonton acara televisi disana.
"Anaknya telpon nih," imbuhnya saat mendengar suara dering ponselnya dan melihat nama Gallen yang tertera di layar ponsel.
Zeffrey segera mengangkatnya.
"Halo, Len."
"..."
"Lo nggak papa, kan?" tanya Zeffrey.
Melihat raut wajah Zeffrey yang terkejut membuat Keirlan penasaran, laki-laki itu mendekat ke arah Zeffrey, meminta Zeffrey agar mengubah ke mode speaker.
"Aku nggak papa," ujar Gallen dari seberang sana.
"Share location, Len."
Setelah itu panggilan terputus.
"Kenapa?" tanya Keirlan.
"Gallen nabrak orang," ujar Zeffrey.
Sebelum Zeffrey beranjak dari tempatnya, Keirlan lebih dulu mengambil kunci mobilnya.
"Share loc ke gue," ujar laki-laki itu sebelum menghilang dari balik tembok.
"Mau kemana dia?" tanya Kimberly yang datang dan melihat Keirlan pergi dengan membawa kunci mobilnya.
"Nyusul Gallen," balas Zeffrey.
Mendengar jawaban itu, Kimberly langsung menyusul Keirlan, meninggalkan Zeffrey yang masih diam di tempatnya.
Ia mengambil jus mangga yang tadinya di bawa Kimberly, lalu meminumnya hingga sisa setengah, setelah itu kembali menonton acara televisi.
Di sisi lain, Keirlan dan Kimberly sampai di tempat Gallen. Laki-laki itu duduk di pinggir trotoar bersama seseorang yang sepertinya orang yang ditabrak Gallen.
"Kamu nggak papa?" tanya Kimberly.
Gallen menjawabnya dengan anggukan. "Aku nggak papa, tapi dia pingsan."
Kimberly mengamati anak laki-laki yang ditopang oleh Gallen itu, terdapat luka lecet pada bagian kaki dan tangannya. Gadis itu sedikit terkejut saat melihat wajah laki-laki itu.
"Tadi dia kesakitan?" tanya Kimberly sebelum Keirlan berniat untuk membawa laki-laki itu, bisa fatal jika nanti salah membawanya.
"Tangannya," kata Gallen.
Kimberly mengangguk, lalu menyuruh Keirlan untuk membawa laki-laki itu kedalam mobil.
"Hati-hati," pesan Kimberly sebelum gadis itu masuk ke dalam mobil dan Gallen yang hendak naik ke atas motornya.
"Gallen kenapa nggak panggil ambulan aja, sih?" tanya Keirlan yang kini melajukan mobilnya menuju rumah sakit, sesekali laki-laki itu melirik ke arah spion untuk memeriksa Gallen.
"Mungkin dia panik," balas Kimberly.
Terdengar helaan nafas dari Keirlan, membuat gadis itu mengusap pundak laki-laki itu.
"Nanti jangan dimarahin Gallen nya," tutur Kimberly.
"Iyaa."
👶🏻
"Herald kasian ya," celetuk Keirlan secara tiba-tiba yang membuat Kimberly sedikit kaget mendengarnya.
Pasalnya laki-laki itu tadinya fokus scroll tiktok di ponselnya, lalu tiba-tiba saja memeluknya yang tengah berselancar di instagram dan mengatakan hal itu dengan wajah sedihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giant Baby S2 [COMPLETED]
RandomDi season kedua ini berisi cerita tentang Keirlan dan Kimberly setelah lulus sekolah, dan mungkin konflik ceritanya akan sedikit lebih berat dari season satu. So, happy reading guys!